Batemuritours.com - Dalam Islam, mendapatkan petunjuk adalah anugerah besar dari Allah SWT yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang tulus mencari kebenaran dan menjalani kehidupan sesuai dengan tuntunan-Nya. Namun, ada beberapa golongan yang tidak memperoleh petunjuk Allah karena sifat, perbuatan, atau pilihan hidup mereka. Berikut adalah enam golongan yang disebut dalam Al-Qur'an dan hadis sebagai orang-orang yang tidak mendapat petunjuk:
1. Orang-Orang yang Zalim
Orang zalim adalah mereka yang berbuat aniaya terhadap diri sendiri, orang lain, atau bahkan kepada agama Allah. Dalam Al-Qur'an disebutkan:
"Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS. Al-Baqarah: 258).
Kezaliman dapat berupa penyembahan kepada selain Allah, menindas orang lain, atau melakukan dosa-dosa besar tanpa penyesalan. Kezaliman adalah penghalang utama bagi seseorang untuk menerima petunjuk.
2. Orang-Orang yang Kafir
Kekafiran, yang berarti menolak kebenaran dan menutup hati terhadap ajaran Allah, menjadikan seseorang tidak mendapatkan petunjuk. Allah berfirman:
"Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir." (QS. Al-Ma'idah: 67).
Orang kafir memilih untuk mengingkari Allah meskipun telah diperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya. Mereka lebih memilih hawa nafsu atau tradisi nenek moyang daripada kebenaran.
3. Orang-Orang yang Fasik
Fasik adalah mereka yang menyadari kebenaran tetapi sengaja melanggarnya. Allah SWT berfirman:
"Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik." (QS. Al-Ma'idah: 108).
Perilaku fasik mencakup dosa besar yang dilakukan dengan sadar tanpa rasa penyesalan. Orang fasik cenderung menolak kebenaran meskipun hati mereka tahu bahwa itu adalah jalan yang benar.
4. Orang-Orang yang Munafik
Orang munafik adalah mereka yang menampakkan keimanan tetapi menyembunyikan kekufuran di dalam hati. Allah berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu, mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS. At-Tawbah: 67).
Kemunafikan adalah salah satu dosa besar yang menjauhkan seseorang dari petunjuk karena hati mereka penuh kebohongan dan tipu daya.
5. Orang-Orang yang Menjadikan Hawa Nafsu sebagai Tuhan
Allah SWT tidak memberikan petunjuk kepada mereka yang lebih mendahulukan hawa nafsu daripada perintah Allah. Dalam Al-Qur'an disebutkan:
"Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya tanpa petunjuk dari Allah?" (QS. Al-Qashash: 50).
Mengikuti hawa nafsu berarti menempatkan keinginan pribadi di atas kebenaran dan mengabaikan ajaran agama.
6. Orang-Orang yang Sombong
Kesombongan adalah penghalang besar untuk menerima petunjuk. Allah berfirman:
"Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang sombong lagi pendusta." (QS. Al-Ghafir: 35).
Kesombongan membuat seseorang menolak kebenaran, sebagaimana Iblis yang menolak perintah Allah karena merasa lebih unggul daripada Adam.
Enam golongan ini tidak mendapatkan petunjuk karena sifat atau perbuatan mereka yang menjauhkan diri dari rahmat Allah. Zalim, kafir, fasik, munafik, mengikuti hawa nafsu, dan sombong adalah karakteristik yang harus dihindari oleh setiap muslim. Sebaliknya, seorang muslim harus senantiasa rendah hati, mencari ilmu, berpegang teguh pada ajaran Al-Qur'an dan sunnah, serta memohon petunjuk dari Allah SWT agar senantiasa berada di jalan yang benar.
Wallahua’lam