Batemuritours.com - Dalam Islam, kekufuran adalah penolakan atau pengingkaran terhadap kebenaran Allah SWT dan risalah-Nya. Istilah ini mencakup sikap menutup hati terhadap iman, yang bertentangan dengan tujuan penciptaan manusia sebagai makhluk yang mengabdi kepada Allah. Para ulama membagi kekufuran ke dalam dua bentuk utama, yaitu kufur akbar (kekufuran besar) dan kufur asghar (kekufuran kecil). Berikut adalah penjelasan rinci mengenai keduanya:
1. Kufur Akbar (Kekufuran Besar)
Kufur akbar adalah bentuk kekufuran yang menyebabkan seseorang keluar dari Islam. Kekufuran ini merusak akidah secara total, sehingga pelakunya tidak lagi diakui sebagai Muslim. Kufur akbar memiliki beberapa manifestasi, antara lain:
a. Kufur Takzib (Mendustakan)
Orang yang mengingkari atau mendustakan kebenaran ajaran Islam termasuk dalam kekufuran besar. Contohnya adalah menolak eksistensi Allah, wahyu, atau hari kiamat. Allah SWT berfirman:
"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat kebohongan terhadap Allah atau mendustakan kebenaran ketika kebenaran itu datang kepadanya?" (QS. Az-Zumar: 32).
b. Kufur Iba' wa Istikbar (Kesombongan dan Penolakan)
Kesombongan untuk menerima kebenaran meskipun mengetahuinya adalah bentuk lain dari kufur akbar. Kisah Iblis menjadi contoh nyata ketika ia menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Adam karena kesombongan.
c. Kufur Nifaq (Munafik)
Munafik adalah orang yang secara lahiriah tampak Muslim tetapi menyembunyikan kekufuran di dalam hati. Golongan ini sangat dicela oleh Allah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an (QS. Al-Baqarah: 8-16).
d. Kufur Syirik (Menyekutukan Allah)
Syirik adalah perbuatan menyamakan Allah dengan makhluk lain dalam hal ibadah atau sifat-sifat ketuhanan. Kekufuran ini merupakan dosa terbesar yang tidak diampuni kecuali dengan taubat.
2. Kufur Asghar (Kekufuran Kecil)
Kufur asghar tidak membuat seseorang keluar dari Islam, tetapi mengurangi kesempurnaan iman dan berpotensi mengantarkan kepada kufur akbar jika terus dilakukan. Beberapa contoh kufur asghar meliputi:
a. Tidak Bersyukur
Mengabaikan nikmat Allah dan tidak mengakui pemberian-Nya, meskipun masih mengimani eksistensi-Nya, termasuk kufur kecil. Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7).
b. Melanggar Hukum Allah
Orang yang melanggar hukum Allah karena kelemahan iman, meskipun tidak menolak hukum itu secara prinsip, dianggap melakukan kufur kecil. Sebagai contoh, melanggar larangan Allah tetapi tetap mengakui kebenaran syariat-Nya.
c. Ucapan atau Perilaku Kufur
Tindakan seperti menghina ayat-ayat Allah, meskipun tanpa niat menolak agama, dapat dikategorikan sebagai kufur kecil. Hal ini mencerminkan ketidakhormatan terhadap agama.
Kekufuran dalam Islam memiliki dua bentuk utama, yaitu kufur akbar, yang menyebabkan seseorang keluar dari Islam, dan kufur asghar, yang mengurangi kesempurnaan iman. Kufur akbar melibatkan penolakan terhadap Allah, syariat-Nya, atau kebenaran Islam, sementara kufur asghar lebih merujuk kepada perilaku atau sikap yang tidak sesuai dengan syariat tanpa menolak keimanannya. Memahami kedua bentuk kekufuran ini membantu seorang Muslim menjaga keimanan dan bertakwa, serta senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan penuh kesadaran.
Wallahua’lam