Dua Orang yang Shalatnya Tidak Diterima Menurut Islam

By. Abid Rauf - 18 Dec 2024

Bagikan:
img

Batemuritours.com - Shalat merupakan ibadah utama dalam Islam dan menjadi tiang agama. Allah SWT memerintahkan shalat sebagai bentuk ketaatan, penghambaan, dan penghubung seorang hamba dengan-Nya. Namun, tidak semua shalat diterima oleh Allah. Dalam berbagai ayat Al-Qur’an dan hadis, dijelaskan bahwa ada orang-orang tertentu yang shalatnya tidak diterima. Di antara mereka adalah orang yang tidak khusyuk dan orang yang tidak menjauhi perbuatan buruk dan dosa.

1. Orang yang Tidak Khusyuk dalam Shalat

Khusyuk adalah salah satu syarat penting agar shalat diterima. Khusyuk berarti fokus sepenuh hati, pikiran, dan tubuh dalam menghadap Allah SWT. Allah berfirman:

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya.” (QS. Al-Mu’minun: 1-2).

Orang yang melaksanakan shalat tetapi pikirannya melayang atau tidak memperhatikan makna bacaan shalat termasuk dalam golongan yang tidak khusyuk. Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Betapa banyak orang yang shalat tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari shalatnya kecuali kelelahan dan kepayahan." (HR. An-Nasa’i).

Orang yang tidak khusyuk dalam shalat biasanya hanya menjadikan shalat sebagai rutinitas tanpa memahami esensi ibadahnya. Padahal, shalat yang benar harus mengantarkan seseorang kepada rasa takut dan cinta kepada Allah, serta mencegah dari perbuatan dosa.

2. Orang yang Tidak Menjauhi Perbuatan Buruk

Shalat yang diterima oleh Allah adalah shalat yang mampu mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar. Sebagaimana firman Allah:

“...Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar...” (QS. Al-Ankabut: 45).

Namun, ada orang yang tetap berbuat dosa, sekalipun ia rajin melaksanakan shalat. Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang shalatnya tidak mencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar, maka shalatnya tidak bernilai di sisi Allah.” (HR. Thabrani).

Orang yang terus-menerus melakukan dosa besar seperti berbohong, menipu, atau berzina, padahal ia melaksanakan shalat, menunjukkan bahwa ibadah shalatnya belum berdampak pada perbaikan akhlak. Hal ini mengindikasikan bahwa shalatnya dilakukan tanpa pemahaman mendalam dan tanpa niat yang benar untuk memperbaiki diri.

Upaya Agar Shalat Diterima

Agar shalat diterima, seorang Muslim harus memperhatikan beberapa hal berikut:

  1. Meningkatkan kekhusyukan: Dengan memahami makna bacaan shalat dan menghindari gangguan pikiran.
  2. Menyempurnakan wudhu dan tata cara shalat: Sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
  3. Menjauhi perbuatan dosa: Dengan menjadikan shalat sebagai sarana introspeksi diri untuk lebih taat kepada Allah.
  4. Niat yang tulus: Melaksanakan shalat hanya untuk mendapatkan ridha Allah.

Shalat adalah kewajiban setiap Muslim, namun tidak semua shalat diterima oleh Allah SWT. Dua golongan orang yang shalatnya tidak diterima adalah mereka yang tidak khusyuk dalam shalat dan yang tidak menjauhi perbuatan buruk meskipun rajin shalat. Untuk memastikan shalat diterima, seorang Muslim harus melaksanakannya dengan khusyuk, ikhlas, dan menjadikannya sebagai sarana memperbaiki akhlak. Shalat yang diterima adalah shalat yang mampu menjadi pencegah dari segala perbuatan dosa dan mendekatkan seorang hamba kepada Tuhannya.

Wallahua’lam

 









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp