Batemuritours.com - Dalam beberapa hadis, Rasulullah Muhammad SAW pernah bersumpah untuk menegaskan kebenaran dan pentingnya suatu nasihat atau pelajaran. Sumpah Rasulullah bukanlah sekadar ucapan, tetapi memiliki nilai yang sangat mendalam, karena beliau adalah sosok yang tidak berbicara sembarangan kecuali atas wahyu Allah SWT. Melalui sumpah-sumpahnya, Rasulullah SAW memberikan petunjuk berharga tentang kehidupan, keimanan, dan akhlak yang harus diteladani umat Islam.
Berikut adalah tiga sumpah Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam hadis-hadis sahih dan memiliki pelajaran mendalam bagi umat Islam:
1. Sumpah tentang Harta Tidak Akan Berkurang karena Sedekah
Rasulullah SAW bersabda:
"Demi Allah, harta tidak akan pernah berkurang karena sedekah. Dan seorang hamba yang memaafkan orang lain, Allah akan menambahkan kemuliaan baginya. Dan seorang yang merendahkan diri karena Allah, Allah akan mengangkat derajatnya." (HR. Muslim, no. 2588).
Dalam sumpah ini, Rasulullah SAW menegaskan bahwa sedekah, yang tampaknya secara logika mengurangi harta, justru tidak akan membuat seseorang miskin. Sebaliknya, Allah akan menggantinya dengan keberkahan, baik di dunia maupun akhirat. Hal ini menunjukkan keutamaan berbagi rezeki dengan orang lain, terutama mereka yang membutuhkan.
Selain itu, dalam hadis ini, Rasulullah SAW juga mengajarkan pentingnya memaafkan kesalahan orang lain dan bersikap rendah hati. Kedua sifat ini akan membawa kehormatan dan keberkahan, baik dalam pandangan manusia maupun di hadapan Allah SWT.
2. Sumpah tentang Pentingnya Menjaga Kehormatan Diri
Rasulullah SAW bersabda:
"Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya lebih baik bagi salah seorang di antara kalian memikul kayu bakar di punggungnya dan menjualnya daripada meminta-minta kepada orang lain, baik mereka memberinya atau menolaknya." (HR. Bukhari, no. 2074; HR. Muslim, no. 1042).
Melalui sumpah ini, Rasulullah SAW menekankan pentingnya usaha dan kerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidup. Beliau menegur keras sikap meminta-minta yang dapat merendahkan martabat seseorang. Bahkan, pekerjaan sederhana seperti memikul kayu bakar dianggap lebih mulia daripada bergantung kepada belas kasihan orang lain.
Sumpah ini mengingatkan umat Islam untuk menjaga kehormatan diri dengan bekerja secara halal dan mandiri. Selain itu, Rasulullah SAW juga menunjukkan bahwa keberkahan hidup berasal dari usaha yang dilakukan dengan tangan sendiri, bukan dari bergantung kepada orang lain.
3. Sumpah tentang Pentingnya Keimanan dan Kebaikan bagi Tetangga
Rasulullah SAW bersabda:
"Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman!" Para sahabat bertanya, "Siapakah yang tidak beriman itu, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya." (HR. Bukhari, no. 6016; HR. Muslim, no. 46).
Dalam sumpah ini, Rasulullah SAW menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan tetangga. Beliau bahkan mengaitkan keimanan seseorang dengan sikapnya terhadap tetangga. Islam mengajarkan bahwa seorang Muslim sejati harus menjadi pribadi yang memberikan rasa aman, kenyamanan, dan kedamaian bagi orang-orang di sekitarnya, termasuk tetangga.
Hadis ini juga mengingatkan umat Islam agar tidak meremehkan hubungan sosial. Gangguan sekecil apa pun kepada tetangga dapat menjadi indikasi lemahnya keimanan seseorang.
Tiga sumpah Rasulullah SAW ini memberikan pelajaran mendalam tentang akhlak, keimanan, dan etika bermasyarakat. Pertama, sedekah membawa keberkahan dan tidak mengurangi harta. Kedua, kerja keras lebih mulia daripada meminta-minta. Ketiga, menjaga hubungan baik dengan tetangga adalah tanda keimanan.
Sumpah-sumpah Rasulullah SAW tidak hanya menegaskan pentingnya nilai-nilai ini, tetapi juga menjadi pedoman hidup yang harus diamalkan oleh setiap Muslim agar mencapai keberkahan dan keridhaan Allah SWT.
Wallahua’lam