Batemuritour.com - Dalam kehidupan manusia, musibah atau bencana dapat menjadi ujian atau peringatan dari Allah SWT. Namun, ada tiga jenis musibah yang dalam pandangan Islam disebut sebagai musibah yang membinasakan. Ketiga hal ini bukan sekadar bencana fisik, tetapi juga bencana moral dan spiritual yang dapat membawa kehancuran bagi individu maupun masyarakat. Rasulullah SAW menjelaskan tiga musibah tersebut dalam sebuah hadits: “Tiga perkara yang membinasakan: sifat kikir yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan kagum terhadap diri sendiri.” (HR. Thabrani).
1. Sifat Kikir yang Ditaati
Sifat kikir atau pelit adalah salah satu penyakit hati yang dapat menghancurkan hubungan sosial dan kehidupan seseorang. Ketika sifat ini ditaati, seseorang akan mengutamakan kepentingan pribadi di atas segalanya, bahkan rela menelantarkan kewajiban terhadap Allah SWT, seperti zakat, infak, dan sedekah.
Kikir menghalangi seseorang dari berbagi rezeki yang telah Allah karuniakan kepadanya. Padahal, Islam mengajarkan bahwa rezeki adalah amanah yang harus dimanfaatkan untuk kebaikan. Allah SWT berfirman:
"Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak serta tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih." (QS. At-Taubah: 34).
Ketika sifat kikir menguasai hati, seseorang tidak hanya merugikan dirinya sendiri, tetapi juga masyarakat di sekitarnya. Kehancuran moral ini menjadi musibah yang berujung pada kebinasaan dunia dan akhirat.
2. Hawa Nafsu yang Diikuti
Hawa nafsu adalah kecenderungan manusia terhadap sesuatu yang bersifat duniawi dan sering kali bertentangan dengan perintah Allah SWT. Ketika seseorang mengikuti hawa nafsu, ia cenderung melupakan kebenaran dan membenarkan apa yang salah demi memenuhi keinginan pribadinya.
Rasulullah SAW memperingatkan bahwa hawa nafsu yang tidak dikendalikan dapat menjerumuskan seseorang ke dalam berbagai dosa, seperti zina, riba, dan keserakahan. Allah SWT berfirman:
"Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan kamu dari jalan Allah." (QS. Shad: 26).
Mengendalikan hawa nafsu adalah salah satu bentuk jihad terbesar dalam Islam. Jika hawa nafsu dibiarkan menguasai, ia menjadi musibah yang dapat merusak kehidupan seseorang di dunia dan menyebabkannya kehilangan keberkahan di akhirat.
3. Kagum terhadap Diri Sendiri
Sikap kagum terhadap diri sendiri atau ujub adalah bentuk kesombongan yang dapat menghancurkan amal dan hubungan dengan Allah SWT. Ujub membuat seseorang merasa dirinya lebih baik daripada orang lain, sehingga sulit menerima nasihat atau kritik.
Sifat ini sangat berbahaya karena dapat menjauhkan seseorang dari keikhlasan. Allah SWT tidak menyukai kesombongan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an:
"Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong. Sungguh, kamu tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung." (QS. Al-Isra’: 37).
Kagum terhadap diri sendiri adalah musibah yang menghancurkan karena menyebabkan seseorang melupakan hakikat dirinya sebagai makhluk lemah yang bergantung sepenuhnya kepada Allah SWT.
Ketiga musibah ini, yakni kikir yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan kagum terhadap diri sendiri, adalah ancaman serius bagi seorang Muslim. Islam mengajarkan agar kita senantiasa introspeksi diri dan memohon perlindungan Allah SWT dari penyakit-penyakit hati tersebut.
Dengan mengendalikan hawa nafsu, menjauhkan diri dari sifat kikir, dan menghindari ujub, seorang Muslim dapat meraih keselamatan dunia dan akhirat. Upaya ini tidak hanya menyelamatkan individu, tetapi juga memperkuat hubungan sosial dan menjaga keharmonisan umat.
Wallahua’lam