Batemuritours.com - Islam sebagai agama rahmat memberikan panduan kepada umat manusia agar terhindar dari kesengsaraan dunia dan akhirat. Kesengsaraan bukan hanya masalah material, tetapi lebih kepada keadaan jiwa dan hubungan seseorang dengan Allah SWT, manusia, dan lingkungan sekitarnya. Dalam Islam, terdapat empat tanda utama kesengsaraan yang harus dihindari oleh setiap muslim. Berikut adalah uraian tentang empat tanda kesengsaraan tersebut:
1. Jauh dari Allah SWT
Salah satu tanda kesengsaraan terbesar adalah jauhnya seorang hamba dari Allah SWT. Hal ini tercermin dari tidak adanya rasa cinta, takut, atau harap kepada-Nya. Allah berfirman:
"Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit." (QS. Thaha: 124).
Ketika seseorang jauh dari Allah, ia akan merasakan kekosongan dalam hati yang tidak dapat diisi oleh harta, jabatan, atau kesenangan dunia. Kehidupan tanpa Allah membawa kegelisahan yang terus-menerus karena hati tidak terhubung dengan Sang Pencipta.
2. Mengabaikan Shalat dan Ibadah
Tanda kedua kesengsaraan adalah mengabaikan kewajiban ibadah, terutama shalat. Shalat adalah tiang agama dan bentuk komunikasi langsung seorang hamba dengan Allah. Dalam Al-Qur'an, disebutkan:
"Maka datanglah setelah mereka generasi yang melalaikan shalat dan mengikuti hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan." (QS. Maryam: 59).
Orang yang meninggalkan shalat menunjukkan sikap abai terhadap perintah Allah, yang pada akhirnya akan membawa kehancuran jiwa dan hidupnya.
3. Hati yang Keras
Hati yang keras adalah salah satu tanda kesengsaraan yang sering tidak disadari. Orang dengan hati yang keras sulit menerima kebenaran, tidak peduli terhadap sesama, dan enggan bertaubat. Allah SWT berfirman:
"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi." (QS. Al-Baqarah: 74).
Hati yang keras juga menjauhkan seseorang dari cahaya petunjuk Allah, sehingga ia terjebak dalam dosa dan kejahatan tanpa merasa bersalah.
4. Mengutamakan Dunia daripada Akhirat
Tanda terakhir kesengsaraan adalah ketika seseorang lebih mencintai dunia dibandingkan akhirat. Rasulullah SAW bersabda:
"Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba pakaian." (HR. Bukhari).
Orang yang mengutamakan dunia sering kali menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan dan kekuasaan. Padahal, cinta dunia yang berlebihan dapat membawa kehancuran di dunia dan akhirat.
Kesengsaraan dalam Islam bukan semata-mata terletak pada penderitaan fisik atau material, tetapi lebih kepada jauhnya seseorang dari Allah, mengabaikan ibadah, memiliki hati yang keras, dan terlalu mencintai dunia. Seorang muslim yang ingin terhindar dari kesengsaraan harus menjaga hubungannya dengan Allah, konsisten dalam beribadah, melembutkan hati dengan dzikir dan taubat, serta mengutamakan akhirat dibanding dunia. Dengan menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam, kesengsaraan dapat dihindari, dan kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat dapat diraih.
Wallahua’lam