Mari Mengenal Lebih Abdullah bin Katsir, Guru Para Pembaca Al-Quran!

By. Siti Rahmawati - 04 May 2023

Bagikan:
img

Batemuritour.com - Membaca Al-Quran menjadi salah satu ibadah yang penting bagi orang Muslim.

Tentunya perlu adanya pendalaman lebih mengenai untuk mempelajari ilmu al quran seperti mengenal bacaan tajwid, tafsir, ilmu balaghoh, dll.

 

sumber foto: freepik.com

 

Selain itu juga perlu adanya bimbingan secara langsung ata tallaqi dari guru yang ahli dalm bidangnya. 

Namun, pernahkah kita bertanya siapakah tokoh yang berpengaruh dalam keilmuan Al Quran ini? Tentunya jika dihitung akan banyak sekali, mulai dari masa Rasulullah SAW hingga saat ini.

Kali ini kita akan lebih mengenal Abdullah bin Katsir, guru para pembaca Al Quran.

 

Abdullah bin Katsir, memiliki nama lengkap Abdullah bin Katsir bin Umar bin Abdullah bin Zadan bin Fairuz bin Hrmuz, dengan laqab Abu Muid, Abu Bakar, atau Abu Abbad.

Beliau lahir di Mekah pada tahun 45 Hijriyah dan meninggal di Mekah pula pada tahun 120 H, dan termasuk generasi kedua tabi’in.

 

Baca juga:

Diceritakan oleh Ibnu Mujahid bahwasannya Abdullah bin Katsir dahulunya merupakan seorang budak dari Amr bin Alqamah al-Kinani.

 

Dalam sanad keilmuan al-Quran Abdullah bin Katsir berguru kepada Abu as-Saib Abdullah bin as-Saib bin Abu as-Saib al-Makhzumi,

Abu al-Hajjaj Muhammad bin Jabbar al Makky dan Dirbas sedorang Budak dari Ibnu Abbas. S

edangkan Abdullah bin as-Saib sendiri berguru kepada Ubay bin Ka’ab dan Ummar bin Khattab, yang mana sahabat Umar berguru al-Quran langsung dari Rasullullah SAW.

 

Banyak sekali imam yang berguru qiraat kepada Abdullah ibnu Katsir. Dintaranya seperti: Abu ‘Amru bin al-‘Ala, al-Khalil bin Ahmad, Imam Syafii dan lain-lain.

Dikatakan oleh Abu ‘Amru bin al-‘Ala bahwasannya:

 “ Sesungguhnya saya belajar qiraat dari Abdullah bin Katsir, syaikh para qari di Mekkah   dan sebagai qadhi bagi Jemaah yang pertama.”

 

 

Adapun beberapa prinsip yang digunakan dalam membaca Al-Quran oleh Abdullah bin Katsir, diantaranya:

 

1. Membaca basmallah diantara dua surah, kecuali diantara surah al-Anfal dan surah at-Taubah.

2. Membaca bacaan mad munfashil dengan pendek dan mad muttashil dengan sedang. Hal ini disepakati oleh para ulama tanpa adanya perbedaan.

3. Membaca Tashil (ringan) hmazah yang kedua  yang bertemu dalam satu kata, tanpa memasukkan alif di antara keduanya.

 

“Bacaan kami adalah bacaan Abdullah bin Katsir, dan atas bacaan yang sama pula saya dapati orang-orang penduduk Mekkah (melakukannya).”

(Imam Syafii)

 

 

 

Waallahu A'alam Bisshowab

 

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp