Tak Banyak Orang Tahu, Ajian Rajah Kalacakra Sunan Kudus Bisa Melengserkan Jabatan

By. Siti Rahmawati - 05 May 2023

Bagikan:
img

Batemuritour.com - Masjid dan Menara Sunan Kudus berlokasi di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

 

 

Ada keunikan dari masjid ini karena memiliki menara yang serupa bangunan candi serta pola arsitektur yang memadukan konsep budaya Islam dengan budaya Hindu-Buddhis sehingga menunjukkan terjadinya proses akulturasi dalam pengislaman Jawa.

 

 

 

 

sumber gambar: https://kudusnet.com

 

 

Selain memiliki gaya arsitektur yang unik , masjid dan menara Sunan Kudus juga menyimpan cerita sejarah yang menarik dan diyakini masyarakat hingga sekarang.

Salah satunya mengenai ajian Rajah Kalacakra atau Kolocokro yang dipasang oleh Sunan Kudus pada pintu masuk kawasan Masjid Menara Kudus.

 

Baca juga:

 

 

Diceritakan bahwasannya konon, Kangjeng Sunan Kudus sangat tidak menyukai orang yang sombong dan sok-sokan dalam berkuasa, serta penguasa yang tak amanah.

 

Karena itu, Kangjeng Sunan Kudus, memasang ajian Rajah Kalacakra di pintu masuk utama ke area Komplek Masjid Menara dan juga area yang kelak menjadi makamnya.

 

Diyakini hingga saat ini barang siapa yang melintasi pintu yang terpasang Rajah Kalacakra itu, maka kesaktian, kedigdayaan, penguasa yang tidak Amanah akan luntur.

 

 

Karena itu, hingga kini dipercaya, banyak pejabat yang enggan berziarah ke Makam Sunan Kudus maupun Masjid Menara, sebab mereka takut jabatannya akan luntur atau lengser.

 

 

Seperti dilansir detikJateng, Kamis (29/9/2022), Humas Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus (YM3K),

Denny Nur Hakim, mengatakan bahwasannya rajah kalacakra ini masih ditakuti pejabat sampai saat ini. Hal ini dibuktikan jarangnya pejabat yang berkunjung.

Meski demikian, ada juga pejabat yang tidak lengser ketika melewati Gapura Kalacakra tersebut.

 

 

 

Pada tahun 1937 itu Pakubuwana X dari Keraton Surakarta berziarah ke Makam Sunan Kudus melewati gapura tersebut,

ia tidak lengser akan tetapi dua tahun kemudian sang raja meninggal.

 

Baca juga :

Imam Bushiri, Inilah Kisah Dibalik Lahirnya Sholawat Burdah

 

 

Seperti yang dimuat dalam muria news pemerhati sejarah yang sekaligus Dosen IAIN Kudus,

Moh Rosyid mengatakan bahwasannya mitos  mengenai rajah kalicakra itu perlu diluruskan.

 

 

Dia berpendapat mitos seperti ini tidak perlu dilestarikan. Imbuhnya Moh Rosyid mengajak kita untuk berpikir rasional.

Lengser atau tidak lengser itu karena Tuhan. Bukan karena kemampuan rajah Kalacakra.

 

Ia juga yakin rajah kalacakra itu hanya tradisi lisan Jadi jangan terlalu didewakan.

 

 

 

Waallahu A'alam Bisshowab

 

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp