Batemuritour.com- Hai Sobat Batemuri!! Sebagai umat Islam, kita tentu pernah mendengar tentang larangan untuk menyimpan dendam. Dendam adalah perasaan negatif yang seringkali dilakukan oleh manusia sebagai bentuk balas dendam atas perlakuan atau tindakan yang dilakukan oleh orang lain. Dalam Islam, dendam adalah perbuatan yang tidak dianjurkan dan bahkan dilarang.
Baca Juga: Ingin Mendapatkan Ketenangan Hidup? Bukan Narkoba Solusinya
Dendam dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik seseorang. Dendam yang dipendam dalam hati bisa mengganggu pikiran dan membuat orang tersebut merasa gelisah serta merasa tidak tenang. Dendam juga bisa mempengaruhi kesehatan fisik seseorang, seperti meningkatkan tekanan darah, memperburuk kualitas tidur, dan bahkan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Dikutip dari hellosehat.com, berikut beberapa dampak menyimpan dendam bagi kesehatan tubuh:
Otak merupakan organ yang bekerja saat kita berpikir, berkomunikasi, dan membentuk hubungan sosial dengan orang lain. Fungsi otak tersebut dipengaruhi oleh dua hormon yang saling berkaitan namun dapat bekerja secara berlawanan yaitu hormon kortisol dan hormon oksitosin.
Hormon kortisol biasanya akan dilepaskan saat kita berada dibawah tekanan mental besar. Contohnya, pada saat kita menyimpan dendam. Sebaliknya, hormon oksitosin diproduksi pada saat kita memaafkan dan saat berdamai dengan diri kita maupun dengan orang lain.
Kedua hormon ini diperlukan oleh tubuh dan keseimbangan antara kedua hormon ini akan menciptakan stress baik (eustress) seperti saat bekerja untuk mencapai tujuan, serta mengendalikan stress buruk (distress). Hormon kortisol dikenal sebagai hormon yang berbahaya jika diproduksi secara terus menerus dalam waktu yang lama. Hal ini akan mempengaruhi kerja sistem syaraf pusat dan organ lain. Sekresi kortisol berlebih akan menekan kadar hormon oksitosin yang justru diperlukan untuk kesehatan emosi dan sosial, seperti kemampuan menjaga hubungan baik dengan orang lain.
Menyimpan dendam ternyata berkaitan dengan berbagai penyakit kronis. Stress berat yang dirangsang oleh rasa dendam memicu seseorang untuk kurang memperhatikan kondisi kesehatannya. Suatu studi menunjukkan kondisi temperamental yang diakibatkan oleh menyimpan dendam menyebabkan seseorang lebih cenderung sering melakukan kebiasaan tidak sehat seperti merokok, memakan junkfood tinggi kalori, dimana kedua kebiasaan tersebut merupakan faktor resiko dari penyakit kronis diabetes mellitus.
Baca Juga: Muhasabah, Introspeksi Diri dalam Islam, Bagaimana Caranya?
Menyimpan dendam sama dengan menyimpan berbagai emosi negatif dimana penumpukan emosi negatif ini dikenal sebagai penyebab terjadinya tekanan darah tinggi pada seseorang. Jika diteruskan dalam waktu yang lama, hal ini akan berbahaya bagi kesehatan jantung.
Selain itu, menyimpan dendam dalam waktu yang lama dapat membuat kita merasa tertekan dan marah. Mekanisme berulang tersebut dapat meningkatkan resiko penyakit jantung. Ada sebuah riset yang dilakukan oleh Asosiasi Jantung Amerika Serikat yang membuktikan bahwa menyimpan rasa marah dan dendam dapat memicu terjadinya penyakit jantung coroner yang didahulio oleh kondisi terkanan darah tinggi dan arterosklerosis.
Opini ini berasal dari dugaan yang menyatakan bahwa individu yang menyimpan dendam lebih sering mengalami berbagai kondisi medis. Terdapat suatu penelitian yang dilakukan pada populasi di Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa seseorang yang menyimpan dendam memiliki peluang 50% lebih tinggi untuk mengidap penyakit dengan rasa nyeri seperti ulserasi lambung, sakit punggung dan sakit kepala. Peneliti mengambil kesimpulan bahwa dendam mungkin berkaitan dengan gangguan psikosomatis.
Baca Juga: Dendam Dilarang dalam Islam? Kenapa ya?
Mekanisme penuaan dini berkaitan dengan sekresi hormon stress berlebih yang terjadi saat anda menyimpan dendam hingga menimbulkan rasa depresi dan frustasi. Selain gangguan emosi, tubuh merespon stress berlebih dengan cara memicu penuaan dini karena adanya perubahaan kromosom DNA dalam proses regenerasi pembentukan sel baru sehingga memicu penuaan biologis organ yang lebih cepat. Sebaliknya, dengan memaafkan hormon stress yang dihasilkan menjadi lebih terkendali dan diminimalisir sehingga proses respon stress dapat kembali normal.
Itu dia dampak menyimpan dendam bagi kesehatan, sudah taukan? Mulai sekarang ayo kita coba untuk memaafkan orang-orang yang sudah menyakiti kita baik disengaja maupun tidak. Memaafkan adalah langkah awal untuk tidak menyimpan dendam dan berlapang dada.
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com