batemuritour.com – Flexing adalah istilah yang populer di kalangan anak muda saat ini yang mengacu pada menunjukkan kekayaan dan kemewahan. Istilah ini biasanya digunakan di media sosial seperti Instagram dan TikTok, di mana seseorang memamerkan kekayaan dan gaya hidup glamor mereka. Flexing seringkali terlihat dalam bentuk gambar atau video yang menunjukkan mobil mewah, perhiasan, barang-barang desainer, atau bahkan uang tunai.
Bagi sebagian orang, flexing adalah cara untuk memamerkan kesuksesan mereka dan menjadi simbol status sosial. Namun, bagi orang lain, flexing dianggap sebagai perilaku yang sombong dan tidak etis. Banyak orang mengkritik praktik flexing karena menurunkan martabat seseorang dan meningkatkan ketidaksetaraan sosial. Beberapa orang juga berpendapat bahwa menunjukkan kekayaan mereka secara terbuka dapat menjadi target kriminal atau pencurian.
Meskipun kontroversial, fenomena flexing ini terus meningkat popularitasnya. Banyak selebritas dan influencer di media sosial yang sering memamerkan kemewahan mereka untuk mendapatkan pengikut dan sponsor. Namun, untuk kebanyakan orang, flexing hanyalah cara untuk menghibur diri dan membagikan kebahagiaan mereka dengan orang lain.
Baca juga:
Terkait dengan hal ini, Nabi Muhammad saw dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Abdurrahman As-Sulami dalam Sunanus Sufiyah sebagaimana tertulis dalam kitab Al-Jami'us Shahir:
إحذروا الشهرتين الصوف والخز
Artinya, “Jauhilah oleh kalian dua pakaian kemasyhuran, wol dan sutra.”
Secara tekstual hadits dan penjelasan di atas menunjukkan larangan dalam arti makruh dan tercela mengunakan pakaian kemasyhuran untuk mendapatkan popularitas.
Menurut Al-Imam Al-Ghazali, yang menjadi tujuan mencari kemasyhuran atau popularitas adalah penghargaan dan kedudukan dalam hati. Sedangkan hubbul jah atau gila hormat adalah sumber dari segala kerusakan. Kemudian, yang dicela adalah mencari popularitas dangan sangat menginginkannya dari manusia. Adapun jika popularitas datang dari Allah tanpa mengupayakannya, maka tidak tercela.
Dalam hal ini, bijaklah dalam memutuskan untuk melakukan flexing atau tidak. Jika Anda memutuskan untuk memamerkan kekayaan dan kemewahan Anda, pastikan bahwa Anda melakukannya dengan hati-hati dan tidak memamerkan hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan Anda. Selain itu, tetaplah rendah hati dan jangan meremehkan orang lain yang mungkin tidak memiliki kekayaan atau status sosial yang sama dengan Anda.
Kesimpulannya, flexing adalah fenomena yang kontroversial di media sosial. Meskipun hal itu dapat memberikan kesan yang salah tentang kekayaan dan kemewahan, bagi kebanyakan orang, flexing hanyalah cara untuk menghibur diri dan membagikan kebahagiaan mereka dengan orang lain. Namun, bijaklah dalam melakukan flexing dan ingatlah bahwa kekayaan tidak sama dengan kebahagiaan.
Baca juga:
Waallahu A'alam Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com