Batemuritour.com- Pernah mendengar atau tahu pepatah jawa “cegah dhahar lawan guling” yang artinya mencegah lapar dan tidur, atau gampangnya, mengurangi makan dan tidur.
Petuah itu disampaikan oleh Susuhunan Pakubuwana IV (1768-1820) dalam karyanya “Serat Wulangreh” bait ke-10, pupuh ke-2, tembang Kinanthi.
Pepatah tersebut mengajarkan bahwa pemenuhan kebutuhan secara serentak dengan membatasi berbagai kebutuhan yang dirasakan. Menurut masyarakat Jawa, tiap kebutuhan akan dipenuhi secara samadya (secukupnya).
Penjiwaan masyarakat Jawa terhadap prinsip nilai jawa dan islam juga tercermin pada nasehat atau ungkapan-ungkapan berikut ini.
1. "... Aja mangan lamun durung luwe, aja turu lamun durung ngantuk...."
Ungkapan di atas memiliki makna jangan makan jika belum lapar, dan jangan tidur jika belum mersakan kantuk. Tentu saja hal ini sejalan dengan ajaran agama islam.
Dalam hahadits yang disandarkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai ada seorang muslim dalam makan,
yaitu jangan berlebihan makan sampai kenyang yang membuat malas dan merusak kesehatan.
نحن قوم لا نأكل حتى نجوع وإذا أكلنا لا نشبع
“Kita (kaum muslimin) adalah kaum yang hanya makan bila lapar dan berhenti makan sebelum kenyang“
Hadits ini dhaif, akan tetapi maknanya benar.
Baca juga :
2. "... Yen mangan mandheg sadurunge wareg...."
Berarti jika makan berhentilah sebelum kenyang
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah menjelaskan,
لان الشبع يثقل البدن، ويقسي القلب، ويزيل الفطنة، ويجلب النوم، ويضعف عن العبادة
“Karena kekenyangan membuat badan menjadi berat, hati menjadi keras, menghilangkan kecerdasan, membuat sering tidur dan lemah untuk beribadah”.
Bahkan kekenyangan hukumnya bisa haram, Ibnu Hajar rahimahullah berkata,
وما جاء من النهي عنه محمول على الشبع الذي يثقل المعدة ويثبط صاحبه عن القيام للعبادة ويفضي إلى البطر والأشر والنوم والكسل وقد تنتهي كراهته إلى التحريم بحسب ما يترتب عليه من المفسدة
“Larangan kekenyangan dimaksudkan pada kekenyangan yang membuat penuh perut dan membuat orangnya berat untuk melaksanakan ibadah dan membuat angkuh,
bernafsu, banyak tidur dan malas. Bisa jadi hukumnya berubah dari makruh menjadi haram sesuai dengan dampak buruk yang ditimbulkan (misalnya membahayakan Kesehatan.
3. "... Yen tangi aja nganti kadhisikan kuthuk, yen turu aja nganti sadurunge jam 11”
Ungkapan di atas memiliki arti “jika bangun jangan sampai kedahuluan kuthuk (anak ayam), dan jangan sampai tidur sebelum jam 11.”
Dalam ungkapan-ungkapan tersebut terselip ajaran islam tentang manajemen dan pemanfaatan waktu dan cara yang sebaik-baiknya.
Baca juga :
Waallahu A'alam Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com