Meningitis sampai sekarang masih menjadi ancaman untuk jamaah haji maupun umrah. Arab Saudi, adalah salah satu negara yang menjadi tempat berkembangnya penyakit meningitis meningokokus. Penyakit ini menyebabkan peradangan di selaput otak dan saraf tulang belakang.
Pada musim haji dan umrah, umat muslim dari seluruh penjuru datang ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah. Jamaah haji dan umrah banyak yang berasal dari negara-negara di benua Afrika yang merupakan tempat penyebaran penyakit meningitis.
Menurut Kementrian Kesehatan RI, hal ini diduga menjadi penyebab maraknya kasus meningitis pada jemaah di Arab Saudi. Kasus meningitis pada jamaah haji Indonesia pernah terjadi pada tahun 1987, di mana saat itu terdapat 99 orang jamaah yang tertular meningitis dan 40 orang di antaranya meninggal dunia.
Padahal agar bisa beribadah haji atau umrah dengan optimal, diperlukan kesehatan tubuh yang prima. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya penyakit meningitis meningokokus, setiap warga negara Indonesia yang ingin pergi ke Arab Saudi perlu melakukan suntik vaksin meningtis.
Pemberian suntik meningitis merupakan syarat mutlak untuk semua calon jemaah haji dan umrah di Arab Saudi.
Seperti apa penyakit meningitis meningokokus?
Meningitis terjadi akibat peradangan pada selaput meninges yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai infeksi mulai dari virus, bakteri hingga parasit dan dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya.
Meningitis bisa menular melalui saluran pernapasan ataupun percikan air liur yang masuk melalui mulut atau terhirup. Penularan meningitis akan lebih mudah jika berada dalam kerumunan yang memungkinkan Anda berinteraksi dekat dengan orang lain.
Meningitis meningokokus merupakan meningitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria meningitidis atau Meningokokus. Seberapa bahaya meningitis meningokokus sehingga suntik meningitis untuk umrah dan haji diperlukan sebagai pencegahan?
Sebelum sampai ke selaput meninges, bakteri Meningokokus terlebih dulu menginfeksi pembuluh darah menyebabkan septikemia. Bakteri akan merusak pembuluh darah, mengakibatkan perdarahan, dan memperbanyak diri, kemudian menyebar ke selaput meninges. Infeksi bakteri ini lantas menyebabkan pembengkakan di selaput meninges.
Namun, gejalanya bisa sulit terdeteksi karena bisa muncul tiba-tiba. Masa inkubasi penyakit ini adalah 3-4 hari (rentang waktu 2-10 hari). Sekalipun muncul gejala awal, keluhan yang dirasakan hampir sama seperti flu.
Anda perlu mewaspadai jika muncul gejala meningitis seperti leher kaku, sakit kepala parah, mual muntah. Seperti yang dijelaskan, bakteri bisa menginfeksi pembuluh darah dan menimbulkan perdarahan. Oleh karena itu, gejala ruam berupa bintik-bintik merah yang merupakan darah yang keluar dari pembuluh darah terinfeksi juga bisa muncul di kulit.
Pemberian suntik meningitis untuk umrah dan haji dilakukan maksimal dua minggu sebelum keberangkatan ke tanah suci. Hal ini dikarenakan efektivitas vaksin meningitis akan mulai terbentuk selama 10-14 hari setelah pemberian.
Jenis vaksin meningitis yang disayaratkan oleh pemerintah Arab Saudi adalah Meningococcal ACWY-135. Vaksin ini dapat membentuk antibodi terhadap bakteri Neisseria meningitidis kelompok A, C, W, dan Y. Suntik meningitis bisa dilakukan di rumah sakit atau puskesmas yang ditunjuk ataupun Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Setelah memperoleh vaksinasi meningitis, barulah calon jemaah akan diberikan kartu International Certificate of Vaccination (ICV) sebagai syarat memperoleh izin visa dari Pemerintah Arab Saudi.
Untuk lebih jelasnya, syarat dan kentuan suntik meningitis untuk peserta umrah dan haji meliputi:
Efek samping yang parah setelah pemberian vaksin ACWY sangat jarang terjadi. Sekitar 10 persen orang yang menerima vaksin ini mengalami nyeri dan kulit kemerahan yang umumnya akan hilang dalam 1-2 hari. Sementara, pada anak-anak terkadang mengalami demam.
Selain kewajiban atas pemberian vaksin meningitis, Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga menyarankan calon haji untuk melakukan suntik influenza, vaksin pneumonia dan Vaksin COVID-19 yang telah disetujui oleh Pemerintah Arab Saudi, yaitu Pfizer (BioNTech), AstraZeneca (Oxford), Johnson&Johnson, dan Moderna sebelum berangkat.
Demikian beberapa hal terkait vaksin Meningitis dan vaksin lain dalam rangka umrah , semoga bermanfaat.
Wallahua’lam – dikelola dari beberapa sumber