Stok Foto menipis? Berikut Spot Instagramable di Kota Lama Semarang Yang Bisa Kamu Coba !!

By. Siti Rahmawati - 17 May 2023

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Kota Lama Semarang menjadi salah satu destinasi wisata bersejarah ikonik di Jawa Tengah.

 

Sajian old town Semarang dengan landscape bangunan klasik khas eropa, Kota Lama menyajikan spot hunting foto menarik.

 

 

Kota Semarang yang menjadi salah satu kota tertua di Indonesia menyimpan sisa-sisa sejarah masa lalu. Masa penjajahan Belanda selama 350 tahun bukanlah waktu singkat, Kota Semarang menjadi salah satu pusat perdagangan di masa penjajahan. Sehingga banyak sisa-sisa peradaban masa lalu yang masih berdiri kokoh di Semarang.

 

 

Tempat wisata yang berlokasi di Jalan Letjen Suprapto, Tanjung Mas, Kec. Semarang Utara ini dipenuhi oleh bangunan-bangunan bergaya klasik kolonial dengan sejarah panjang dari abad ke-16.

 

Sumber gambar: https://sikidang.com


 

Gaya dan bentuk bangunannya yang unik membuat Kota Lama menjadi salah satu destinasi wisata yang dikunjungi untuk berburu spot foto yang estetik dan klasik. Selain itu jalan dan penataan bangunan di Kota Lama juga tertata rapi serta kamu dapat dengan leluasa mengeksplor kawasan ini karena destinasi wisata ini tidak dipungut biaya serta dapat diakses dengan kendaraan bermotor atau sepeda.

 

Nah bagi kamu yang ingin berburu spot foto estetik nan klasik di kawasan Kota Lama Semarang, berikut adalah rekomendasi spot foto di Kota Lama yang perlu kamu kunjungi.

 

 

1. Gedung Marba

 

Gedung bergaya klasik renaisans dengan warna merah dan putih yang kontras ini dibangun dan dimiliki oleh saudagar yang bernama Marta Badjunet.

 

Gedung ini pun diberi nama berdasarkan akronim dari nama pemiliknya dan dijadikan sebagai kantor urusan pelayaran serta toko dagang yang bernama Ekspedisi Muatan Kapal Laut.

 

 

 

Baca juga :

Tak Kalah Dari Labuan Bajo, Inilah Pesona Timor Tengah Selatan

 

Rekomendasi Kuliner dan Oleh-oleh Labuan Bajo Ini Jangan Sampai Terlewatkan!

 

 

2. Gedung Spiegel

 

Sumber gambar: https://sikidang.com

 

 

Gedung Spiegel pertama kali dibangun pada tahun 1895 oleh kongsi pengusaha Austria-Hungaria keturunan Yahudi, yaitu Moritz Moses Addler (1854-1927), Herman Spiegel (wafat 1911), dan Ignacz Back (1873-1955). Gedung ini awalnya digunakan sebagai toko yang menjual pakaian dari merk-merk ternama hingga dekorasi rumah dan bernama NV Winkel Maatschappij "H Spiegel".

 

 

Lalu setelah berakhirnya kolonial Hindia Belanda, Gedung Spiegel ini beralih fungsi menjadi gudang dengan kondisi terbengkalai dan tidak terawat. Hingga pada 8 Juni 2015, Gedung Spiegel direstorasi menjadi Spiegel Bar & Bistro dan beralih fungsi menjadi restoran dan kafe yang dapat kamu kunjungi untuk menikmati malam di Kota Lama Semarang sembari.

 

 

3. Taman Srigunting

 

Sumber gambar: goodnewsfromindonesia.id

 

Taman ini dahulu pernah menjadi lapangan parade atau dalam bahasa Belanda disebut paradeplein. Kawasan ini menjadi tempat bagi tentara-tentara Belanda untuk melaksanakan latihan militer dan upacara. Hingga pada akhir tahun 1970, kawasan ini mulai dibangun menjadi paru-paru kota dan ditanami berbagai pohon dan tanaman.

 

Tetapi saat itu Taman Srigunting belum menjadi seperti sekarang ini dan belum boleh dikunjungi oleh masyarakat. Hingga pada tahun 2004, Taman Srigunting mulai dibuka untuk umum dan menjadi salah satu destinasi favorit di kawasan Kota Lama Semarang terutama untuk beristirahat setelah berkeliling kawasan Kota Lama Semarang.

 

 

4. Gereja Blenduk

 

Sumber gambar: https://tripjogja.co.id

 

 

Gereja Blenduk dibangun pada tahun 1753 dengan gaya Neo-Klasik dan menjadi salah satu landmark dari Kota Semarang. Gereja yang terletak di Jalan Letjend Suprapto No. 32, Kota Lama Semarang ini memiliki keunikan dengan bentuk kubahnya yang menggembung. Keunikan dari gereja inilah yang mendasari nama Gereja Blenduk ini, yang dalam bahasa Jawa berarti menggembung.

 

 

Gereja yang sekarang bernama Gereja GPIB Immanuel ini memiliki gaya bangunan setangkup dengan facade tunggal yang secara vertikal terbagi atas tiga bagian. Dengan jumlah lantainya sebanyak dua buah dan menghadap ke Selatan. Dan hingga kini Gereja Blenduk masih dipergunakan untuk peribadatan umat Kristiani setiap hari Minggu.

 

 

5. Rumah akar

 

Sumber gambar: https://bobobox.com

 

Rumah akar adalah sebuah julukan pada rumah tua yang dibelit akar pohon besar di Jl. Jalak, Kota Lama. Bangunan ini menjadi saksi bisu sejarah panjangnya jurnalistik di Semarang. Rumah akar dulunya adalah kantor koran NV Dagblad de Locomotief, koran berbahasa Belanda tertua di Semarang pada tahun 1863.

 

Lalu setelah masa kemerdekaan Indonesia, kantor koran ini pun terpaksa direbut dan diambil alih grup Tempo. Dan lalu bangunan tersebut juga sempat dimanfaatkan sebagai markas koran Suluh Marhaen sebelum akhirnya menjadi tidak terawat dan ditinggalkan.

 

Rumah akar adalah sebuah julukan pada rumah tua yang dibelit akar pohon besar di Jl. Jalak, Kota Lama. Bangunan ini menjadi saksi bisu sejarah panjangnya jurnalistik di Semarang. Rumah akar dulunya adalah kantor koran NV Dagblad de Locomotief, koran berbahasa Belanda tertua di Semarang pada tahun 1863.

 

 

Lalu setelah masa kemerdekaan Indonesia, kantor koran ini pun terpaksa direbut dan diambil alih grup Tempo. Dan lalu bangunan tersebut juga sempat dimanfaatkan sebagai markas koran Suluh Marhaen sebelum akhirnya menjadi tidak terawat dan ditinggalkan.

 

 

Baca juga :

Traveling ke Turki, Selain Kebab Jangan Lewatkan Cicipi 5 Kuliner Lezat Ini !

 

Mevlana Museum Konya Turki, Wisata Ziarah Sang Guru Sufi Jalaludin Rumi

 

 

 

Waallahu A'alam Bisshowab

 

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com

 









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp