Jadikan Takwa Sebagai Modal Terbaik dalam Haji: Tafsir Al-Baqarah 197

By. Darma Taujiharrahman - 19 May 2023

Bagikan:
img

batemuritour.com – Haji, salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi umat Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan mental. Perjalanan suci ini menawarkan pengalaman spiritual yang luar biasa, memungkinkan umat Muslim untuk mengunjungi tempat-tempat suci, melakukan ibadah, dan menggali makna dalam agama mereka.

 

Namun, haji sejati bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga tentang perjalanan hati yang didasarkan pada takwa, sebuah modal yang sangat berharga.

 

Takwa, sebuah konsep dalam agama Islam, mengacu pada ketakwaan dan ketaqwaan seseorang kepada Allah SWT. Ia mencerminkan kesadaran dan kepatuhan total terhadap perintah-perintah agama, serta menjauhi segala larangan-Nya.

 

Oleh karena itu, takwa menjadi modal yang sangat penting dalam menjalankan ibadah haji.

 

Baca juga:

 

Pertama-tama, takwa memainkan peran kunci dalam mempersiapkan seseorang untuk melaksanakan ibadah haji dengan baik. Seorang jamaah yang memiliki takwa akan mencurahkan waktu dan usaha untuk mempelajari tata cara ibadah haji secara mendalam.

 

Mereka akan mempelajari rukun-rukun haji, tata cara thawaf, sa'i, serta ibadah-ibadah lainnya yang berkaitan dengan haji. Dengan pengetahuan yang memadai, jamaah akan mampu menjalankan ibadah haji dengan benar dan bermanfaat.

 

Selanjutnya, takwa juga mempengaruhi perilaku dan sikap selama pelaksanaan ibadah haji. Seorang jamaah yang memiliki takwa akan menjaga dirinya dari perbuatan dosa dan godaan di tengah keramaian.

 

Mereka akan berusaha menjaga kesucian hati dan perilaku yang baik, menghindari sifat-sifat seperti riya' (berpura-pura dalam beribadah) dan sum'ah (mencari popularitas). Sebaliknya, mereka akan berfokus pada kualitas ibadah mereka dan tujuan sejatinya, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT.

 

Dalam Al Quran surat al-Baqarah ayat 197 telah ditegaskan tentang pentingnya takwa sebagai modal utama dalam menjalankan ibadah haji.

اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ

“(Musim) haji itu (berlangsung pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Siapa yang mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, janganlah berbuat rafaṡ, berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala kebaikan yang kamu kerjakan (pasti) Allah mengetahuinya. Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.”

 

Rafaṡ berarti ‘mengeluarkan perkataan yang menimbulkan birahi, perbuatan yang tidak senonoh, atau hubungan seks’.

 

Musim haji itu pada bulan-bulan yang telah dimaklumi, yakni Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijjah. Barang siapa mengerjakan ibadah haji dalam bulan-bulan itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafas), yaitu perkataan yang menimbulkan birahi, perbuatan yang tidak senonoh, atau hubungan seksual; jangan pula berbuat maksiat dan bertengkar dalam melakukan ibadah haji meskipun bukan pertengkaran dahsyat.

 

Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya, karena Allah mengetahui yang tersembunyi. Allah tidak mengantuk dan tidak pula tidur, semua yang terjadi di langit dan di bumi berada dalam pantauan-Nya.

 

Bawalah bekal untuk memenuhi kebutuhan fisik, yakni kebutuhan konsumsi, akomodasi, dan transportasi selama di Tanah Suci; termasuk juga bekal iman dan takwa untuk kebutuhan ruhani, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, yakni mengerjakan yang diperintahkan dan meninggalkan yang dilarang oleh Allah. Dan bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat, supaya kamu menjadi manusia utuh lahir batin.

 

Kedua makna tersebut sangat penting dimiliki oleh seseorang yang melaksanakan ibadah haji. Baik bekal lahir berupa kesiapan bekal finansial, dan bekal batin yakni kesiapan diri melaksanakan perintah dan menjauhi larangan diperlukan dalam pelaksanaan ibadah haji.

 

Baca juga:

 

Waallahu A'alam Bisshowab

 

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com

 









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp