Desa Terbersih Di Dunia!! Kunjungi Desa Penglipuran Bali, Nikmati Udara Tanpa Polusi

By. Dewi Savitri - 24 May 2023

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Hai Sobat Batemuri!! Bali memang kaya dengan pesona yang tidak pernah ada habisnya. Ada daya tarik tersendiri disetiap lokasi wisata yang mampu menyihir para wisatawan untuk kembali lagi. Semuanya terasa seimbang di Bali, mulai dari pantainya yang menenangkan, bentang alam yang mengagumkan, pesona bawah laut yang memanjakan mata, hingga masyarakat dan kuliner yang memanjakan lidah terasa sudah tertata secara apik di Bali.

 

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Desa Wae Rebo, Menjelajahi Budaya di Pulau Flores

 

Satu lagi lokasi wisata yang wajib kalian datangi kalau berkunjung ke Bali yaitu Desa Penglipuran. Desa Penglipuran terletak di Kabupaten Bangli, Bali. Desa Penglipuran merupakan desa adat yang masuk kedalam destinasi popular dan wajib dikunjungi karena memiliki beberapa keunikan tersendiri. Apa saja keunikan Desa Penglipuran Bali?

 

Berikut beberapa keunikan Desa Penglipuran, Bali:

 

1. Dinobatkan Menjadi Desa Terbersih di Dunia

 

Ada tiga desa yang dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia salah satunya adalah Desa Penglipuran Bali. Selain itu desa ini juga mendapat beberapa penghargaan beberapa diantaranya yaitu Kalpataru, ISTA (Indonesia SustainableTourism Award) pada tahun 2017 dan yang terbaru, des aini masuk dalam Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation.

 

Saat memasuki desa ini, para pengunjung akan disambut dengan deretan tanaman hijau. Semakin masuk kedalam area desa, udara dan pemandangan akan semakin terasa sejuk dan asri dengan pemandangan pagar tanaman yang menghiasi seluruh area desa. Untuk menjaga lingkungan desa agar terbebas dari polusi, para pengunjung dilarang menggunakan kendaraan bermotor. Pengunjung dapat mengeksplorasi Desa Penglipur dengan berjalan kaki sambil meniknmati suasana di desa yang sangat asri ini. Desa Penglipur menyediakan tempat sampah setiap 30 meter, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pengunjung membuang sampah sembarangan. Setelah mengetahui fakta ini diharapkan para pengunjung dapat membuang sampah di tempatnya dan menaati peraturan yang ada.

 

2. Tata Ruang Berkonsep Tri Mandala

 

Sebagai desa adat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur nenek moyang, tata ruang Desa Penglipuran mengusung patokan adat yang sudah ada turun temurun. Desa ini dibangun dengan konsep Tri Mandala dimana tata ruang desa dibagi menjadi tiga wilayah yaitu Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.

 

Pembagian wilayah ini diurutkan dari wilayah paling utara hingga paling selatan. Utama Mandala berada di wilayah utara. Wilayah ini merupakan tempat suci atau tempat para dewa. Tempat ibadah berada di Utama Mandala ini. Di bagian tengah terdapat zona Madya Mandala yang merupakan tempat pemukiman penduduk, ruma-rumah penduduk di zona Madya Mandala dibangun berbanjar disepanjang jalan utama. Kemudian, wilayah paling selatan yaitu Nista Mandala merupakan zona khusus pemakaman penduduk.

 

3. Hutan Bambu Menjadi Pelindung Desa

 

Baca Juga: Lebih Dekat dengan Indonesia, Mengenal Desa Dayak Pampang Samarinda

 

Desa Penglipuran dikelilingi oleh hutan bambu yang luasnya mencapai 45 hektar atau sekitar 40% dari luas Desa Penglipuran. Hutan bambu yang mengelilingi desa ini terus dijaga dan dilestarikan hingga saat ini sebagai bentuk pelestarian warisan dari para leluhur dan wujud nyata dalam menjaga keseimbangan manusia dan alam.

 

Masyarakat setempat mempercayai bahwa hutan bambu ini merupakan bagian dari awal sejarah keberadaan mereka. Hutan bambu di Desa Penglipuran tidak hanya berfungsi untuk memperindah desa ini saja namun hutan bambu ini kerap disebut juga sebagai hutan pelindung desa.

 

4. Ritual Agama yang Terus Dilakukan di Pura Luhur Penglipuran

 

Sama seperti di desa adat lain di Bali, Desa Penglipuran juga memiliki ritual keagamaan yang terus dijalankan hingga saat ini. Salah satu ritual besar yang dilakukan di desa ini adalah Ngusaba yang biasa dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Selain itu, setiap 15 hari sekali, masyarakat di desa ini akan datang ke Pura Penataran untuk bersembahyang. Ritual ini terus dilakukan karena sudah diajarkan oleh para tetua adat dan merupakan ajaran yang diwariskan oleh para leluhur.

 

5. Kuliner Khas Desa Penglipuran Loloh Cemcem dan Tipat Cantok

 

Loloh Cemcem dan Tipat Cantok merupakan kuliner unik khas Desa Penglipuran yang wajib kalian coba kalau berkunjung kemari. Loloh Cemcem merupakan minuman khas yang terbuat dari daun cemcem atau daun kloncing yang memiliki khasiat untuk melancarkan pencernaan. Sedangkan Tipat Cantok merupakan makanan berat yang terdiri dari ketupat dan sayuran rebus yang disajikan bersama dengan bumbu kacang.

 

6. Penglipuran Village Festival

 

Baca Juga: Mengenal Suku Baduy Kearifan Lokal Indonesia, Mau Kesana?

 

Penglipuran Village Festival merupakan festival budaya yang diselenggarakan di akhir tahun dengan berbagai rangkaian kegiatan mulai dari parade pakaian adat Bali, Barong Ngelawang, parade seni budaya, dan berbagai lomba lain. Wisatawan akan membludak saat acara ini untuk menyaksikan berbagai kegiatan kesenian dan kebudayaan khas Bali.

 

Itulah beberapa keunikan Desa Penglipuran Bali, sudah pernah berkunjung kemari? Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp