batemuritour.com – Ibadah umrah dan haji adalah dua bentuk peribadatan dalam agama Islam yang terjadi di Makkah, Arab Saudi. Umrah merupakan perjalanan yang dilakukan dengan berkunjung ke Masjidil Haram dan melaksanakan serangkaian ritus seperti thawaf, sa'i, dan tahallul.

Umrah dapat dilakukan pada berbagai waktu, termasuk di bulan-bulan haji. Para ulama sepakat bahwa tidak ada larangan untuk menjalankan umrah pada bulan-bulan haji. Meskipun demikian, terdapat perbedaan antara waktu pelaksanaan umrah dan haji itu sendiri.

Ibadah haji hanya bisa dilakukan pada bulan Dzulhijjah. Meskipun demikian, umrah pada bulan-bulan haji tidak mempengaruhi pelaksanaan ibadah haji dan tidak menggantikan kewajiban melaksanakan haji bagi yang mampu.

Lalu apakah diperbolehkan menggambungkan antara ibadah umrah dan haji?

Baca juga:

• 4 Gagasan Islam Untuk Capai Kesejahteraan Sosial
• Pahami 10 Dosa Besar yang Setara dengan Kufur, Nomer 3 Sering Disepelekan!

Pelaksanaan

Haji Qiran

Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma, dia berkata, Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda,

من أحرم بالحج والعمرة , أجزأه طواف واحد , وسعي واحد عنهما جميعا

"Barangsiapa yang berihram untuk haji dan umrah, cukup baginya thawaf sekali dan sai sekali."

Hadist tersebut lantas menjadi dasar hukum bagi pelaksanaan haji yang saat ini dikenal dengan istilah Haji Qiran.

Haji Qiran adalah salah satu jenis ibadah haji yang dilakukan dengan cara menggabungkan niat haji dan umrah sekaligus. Dalam pelaksanaannya, haji Qiran dilakukan pada bulan-bulan haji. Kata "qiran" sendiri berarti "berteman" atau "bersamaan".

Haji Tamattu’

Sedangkan pada pelaksanaan Haji Tamattu adalah berdasar pada Al Quran surat al-Baqarah 196

 فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ فِى الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْ

“Siapa yang mengerjakan umrah sebelum haji (tamatu’), dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Akan tetapi, jika tidak mendapatkannya, dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (masa) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali”.

Secara pengertian sederhanya Haji Tamattu' adalah salah satu jenis ibadah haji yang dilakukan dengan cara mengumpulkan ibadah umrah dan haji dalam satu kali pergi ke Makkah di bulan haji tahun itu juga.

Beberapa ulama menyampaikan bahwa, mereka yang mengerjakan haji tamattu’ kebanyakan adalah yang bukan merupakan penduduk kota Makkah.

Jamaah Haji mendatangi kota Makkah pada bulan-bulan haji, kemudian berihram untuk umrah pada bulan-bulan haji, kemudian menyelesaikan rangkaian umrah dengan melaksanakan thawaf umrah, sa'i umrah, dan bertahallul.

Niat Haji

Haji Qiran

Pelaksanaan Haji Qiran harus disertai dengan keterangan niat yang jelas saat hendak berihram pada miqat.

Berikut adalah bacaan niat haji Qiran yang bisa sahabat Dream hafalkan:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ حَجًّا وَعُمْرَةً

“ Aku datang memenuhi panggilan-Mu untuk haji dan umroh."

Atau bisa juga dengan membaca niat berikut:

نوَيْتُ الحَجَّ وَالعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهِمَا لِلَّهِ تعَالَى

“ Aku niat haji dan umroh, dengan berihram untuk haji dan umroh karena Allah."

Haji Tamattu’

Sedangkan niat pada haji tamattu’ adalah sebagaimana umumnya pada pelaksanaan haji secara umum. Hal ini dikarenakan pelaksanaan haji dan umroh pada Haji Tamattu’ dilakukan secara terpisah.

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ حَجًّا

“ Aku datang memenuhi panggilan-Mu untuk haji”

Atau bisa juga dengan membaca niat berikut:

نوَيْتُ الحَجَّ  وَأَحْرَمْتُ بِهِمَا لِلَّهِ تعَالَى

“ Aku niat haji dengan berihram untuk haji dan umroh karena Allah."

Dam Haji

Dalam pelaksanaannya Haji Qiran juga dapat dilakukan oleh penduduk sekitar Masjidil Haram, hal ini juga dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad saw. Sedangkan Haji Tamattu’ adalah bagi mereka yang bukan merupakan penduduk sekitar Masjidil Haram.

Namun ada konsekuensi sama yang dikenakan bagi jamaah yang melakukan Haji Qiran ataupun Tamattu’ yaitu kewajiban untuk membayar dam berupa fidyah. Yaitu menyembelih satu ekor kambing jika mampu. tapi jika tidak ada atau tidak mampu maka diganti dengan puasa 10 hari, 3 hari ketika di Mekkah dan 7 hari ketika telah kembali.

Baca juga:

• Bagaimana Hukum Bertawasul dalam Islam, Apakah Boleh?
• Seringkali Terjadi Tanpa Kita Sadari, Waspadai Dosa Syirik !

Waallahu A'alam Bisshowab

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com