batemuritour.com – Islam memiliki aturan yang menentukan makanan apa yang dianggap halal dan haram, termasuk makan daging hewan. Beberapa hal dapat menyebabkan daging hewan dianggap tidak layak untuk dikonsumsi manusia. Beberapa dalil mengapa memakan daging hewani dilarang dalam Islam antara lain sebagai berikut:
Mati bukan karena disembelih atau bangkai
Hewan yang mati secara alami atau tidak dibunuh dengan benar dalam Islam dikenal sebagai mayitah. Hewan yang telah mati secara mayitah tidak dikenakan prosedur penyembelihan yang diwajibkan oleh Syariah, sehingga dagingnya dilarang.
Baca juga:
Mati karena dicekik atau tercekik
Daging dari hewan yang telah dicekik atau mati lemas dianggap kotor. Islam melarang pembunuhan hewan semacam ini karena dianggap tidak manusiawi.
Mati karena dipukul
Hewan yang mati akibat dipukuli atau disiksa dengan kejam dilarang untuk dikonsumsi. Perlakuan baik dan brutal terhadap hewan dilarang dalam Islam.
Mati karena jatuh dari tempat tinggi
Hukum Islam melarang memakan hewan yang mati setelah jatuh dari ketinggian. Kematian seperti itu dipandang sebagai potensi risiko kesehatan dan alasan mengapa daging hewan menjadi busuk.
Mati karena tertanduk hewan lain
Islam juga menganggap haram hewan mati karena ditanduk atau diserang hewan lain. Hal ini disebabkan kemungkinan adanya senyawa berbahaya bagi manusia yang terdapat pada daging hewan yang mengalami luka parah akibat serangan hewan.
Mati karena diterkam hewan buas
Hewan yang dibunuh dengan cara dimutilasi oleh hewan liar seperti harimau atau serigala dianggap najis. Karena luka yang luas atau kontaminasi bakteri, situasi seperti ini sering membuat daging hewan tidak aman untuk dikonsumsi.
Disembelih tidak sesuai dengan ketentuan syariat
Ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk menyembelih hewan menurut hukum Islam. Daging dianggap najis jika disembelih tanpa memenuhi persyaratan tersebut. ketentuan seperti membaca nama Allah sebelum penyembelihan dan memotong total pembuluh darah utama hewan.
Jallalah yaitu hewan yang memakan kotoran atau sampah
Islam melarang konsumsi hewan yang disebut "jallalah" karena memakan sampah atau kotoran. Hewan yang mengkonsumsi makanan yang tidak benar dianggap sakit dan tidak boleh dikonsumsi oleh manusia.
Makanan yang tercampur dengan unsur haram
Selain itu, daging hewan yang telah bercampur dengan bahan atau makanan yang najis adalah najis. Misalnya, daging dari hewan yang diberi makanan yang mengandung barang-barang yang dilarang, seperti alkohol, juga dilarang.
Kesimpulannya, ada beberapa alasan mengapa makan daging hewan dilarang dalam Islam. Ini termasuk hewan yang tidak dibunuh untuk dimakan, hewan yang mengalami kekerasan atau penyiksaan, hewan yang jatuh dari ketinggian, hewan yang ditanduk atau diserang oleh hewan lain, hewan yang diserang oleh hewan liar, hewan yang dibunuh karena melanggar syariat, hewan jallalah, dan daging yang mengandung najis. Muslim harus memahami dan menjunjung tinggi peraturan ini untuk terus makan masakan halal.
Baca juga:
Waallahu A'alam Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com