batemuritour.com – Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita membuat janji atau sumpah untuk mempertegas komitmen kita terhadap suatu hal. Dalam konteks agama Islam, konsep nadzar hadir sebagai bagian dari sumpah yang memiliki dampak yang mengikat bagi yang melakukannya.
Secara terminologi, nadzar dapat diartikan dalam dua konteks yang berbeda. Pertama, nadzar ditinjau dari lafazhnya, yaitu kata-kata yang digunakan untuk mengungkapkan nadzar tersebut. Kedua, nadzar ditinjau dari perkara yang dinadzarkan, yaitu hal atau perbuatan yang menjadi objek nadzar.
Baca juga:
Jika kita melihat nadzar dari segi lafazhnya, terdapat dua pengertian yang berbeda. Pertama, nadzar mutlak, yang dapat berupa pemberitahuan (khobar). Artinya, seseorang menyatakan niatnya untuk melakukan sesuatu tanpa syarat atau keterikatan apapun. Kedua, nadzar terikat (muqayyad), yang berarti nadzar dinyatakan dengan syarat tertentu. Misalnya, seseorang berjanji untuk melakukan sesuatu jika suatu kondisi terpenuhi.
Nadzar Mutlak
Nadzar mutlak dapat dibagi menjadi dua bentuk. Pertama, nadzar yang isinya sangat jelas dan gamblang. Dalam hal ini, seseorang dengan tegas menyatakan apa yang akan dilakukan sebagai konsekuensi dari nadzar tersebut. Contohnya, seseorang menyatakan, "Jika saya lulus ujian, maka saya akan berpuasa selama tiga hari sebagai bentuk nadzar kepada Allah."
Kedua, nadzar yang tidak jelas, yang sering kali menggunakan kata-kata kiasan atau perumpamaan. Dalam nadzar ini, pengungkapan niatnya tidak secara langsung menunjukkan perbuatan yang akan dilakukan. Contohnya, seseorang berkata, "Jika langit turun ke bumi, maka saya akan melakukan suatu perbuatan sebagai nadzar kepada Allah."
Nadzar Muqayyad
Selanjutnya, terdapat juga nadzar terikat (muqayyad), yang diucapkan dengan menambahkan syarat atau kondisi tertentu. Seseorang menyatakan nadzar dengan nada syarat, seperti perkataan, "Apabila terjadi begini dan begini, maka karena Allah wajib atasku bernadzar ini dan aku akan mengerjakan begini dan begini."
Nadzar memiliki kedudukan yang penting dalam Islam, karena nadzar adalah janji yang mengikat dan harus ditepati. Melanggar nadzar dapat memiliki konsekuensi yang serius, seperti melakukan kafarat (penebusan) atau membayar denda. Oleh karena itu, sebelum membuat nadzar, seseorang harus mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin terjadi dan kesiapan untuk memenuhi nadzar tersebut.
Sebagaimana dalam Quran surat Al-Insan ayat 7 tentang konsekuensi melaksanakan nadzar dan kewajiban melaksanakannya.
يُوْفُوْنَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُوْنَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهٗ مُسْتَطِيْرًا
Artinya: “Mereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.”
Dalam kesimpulannya, nadzar adalah bagian dari sumpah yang memiliki dampak mengikat dalam perspektif Islam. Nadzar dapat dilihat dari segi lafazhnya dan juga perkara yang dinadzarkan. Nadzar mutlak terbagi menjadi nadzar yang jelas dan nadzar yang menggunakan kiasan. Sementara itu, nadzar terikat diucapkan dengan menyertakan syarat atau kondisi tertentu. Sebagai umat Islam, kita harus memahami makna dan tanggung jawab di balik nadzar, serta melaksanakannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Baca juga:
Waallahu A'alam Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com