Kisah Kurban dari Dua Putra Nabi Adam AS, Qabil dan Habil

By. Siti Rahmawati - 14 Jun 2023

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Mendekati momentum Hari Idul Adha, ada beberapa kisah yang menarik bagi muslim ketahui sekaligus memperkaya khasanah pengetahuan. Salah satunya adalah kisah kurban dari kedua putra Nabi Adam AS yang dapat kita jadikan sebagai pembelajaran.

 

 

Sumber gambar : ganaislamika.com

 

 

Setelah Nabi Adam AS dan Hawa dikeluarkan dari surga, mereka memiliki dua putra, yaitu Qabil dan Habil. Habil adalah seorang gembala yang taat dan saleh, sedangkan Qabil adalah seorang petani.

 

 

Keduanya mempersembahkan kurban kepada Allah sebagai bentuk ibadah. Habil memilih mempersembahkan binatang terbaik dari kawanan ternaknya dengan niat yang ikhlas untuk mendapatkan keridhaan Allah. Sementara itu, Qabil mempersembahkan hasil panennya yang kurang berkualitas dan tidak mengutamakan keikhlasan dalam niatnya.

 

Allah menerima kurban Habil dengan kerelaan hati, sedangkan kurban Qabil ditolak. Qabil merasa iri dan marah atas penolakan kurban-Nya, dan dalam keadaan cemburu dan kemarahan, ia memutuskan untuk membunuh Habil. Qabil meminta nasihat dari ibunya, Hawa, tentang cara membunuh Habil. Hawa mencoba mencegahnya, namun Qabil tidak mendengarkan nasihatnya.

 

 

Baca juga:

 

 

Akhirnya, Qabil membunuh Habil di sebuah ladang. Setelah kejadian tersebut, Allah mengutus seekor burung gagak untuk menggali lubang di tanah dan menunjukkan kepada Qabil bagaimana mengurus mayat saudaranya yang telah dibunuh. Qabil merasa penyesalan yang mendalam atas perbuatannya dan menyadari kesalahannya.

 

Kisah ini menggambarkan konflik antara kebaikan dan kejahatan, serta pentingnya niat yang ikhlas dalam beribadah kepada Allah. Habil menunjukkan kepatuhan dan ketundukan yang tulus kepada Allah dalam kurban yang ia persembahkan, sedangkan Qabil menunjukkan niat yang tidak tulus dan iri hati yang menyebabkan perbuatannya yang jahat.

 

Kisah ini juga mengajarkan pentingnya mengendalikan emosi dan mencegah kemarahan dan iri hati melahirkan perbuatan buruk. Qabil menanggapi penolakan kurban-Nya dengan kemarahan dan iri hati, yang akhirnya mengarah pada tindakan pembunuhan terhadap saudaranya.

 

Kisah ini memiliki pelajaran moral yang kuat tentang pentingnya kepatuhan dan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah, serta pentingnya mengendalikan emosi negatif dan menghindari konflik yang merugikan.

 

 

Baca juga:

 

 

Kisah ini juga diabadikan dalam surah Al Ma'idah ayat 27. Allah SWT berfirman,



۞ وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ ابْنَيْ اٰدَمَ بِالْحَقِّۘ اِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ اَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْاٰخَرِۗ قَالَ لَاَقْتُلَنَّكَ ۗ قَالَ اِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّٰهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ



Artinya: Bacakanlah (Nabi Muhammad) kepada mereka berita tentang dua putra Adam dengan sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan kurban, kemudian diterima dari salah satunya (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Dia (Qabil) berkata, "Sungguh, aku pasti akan membunuhmu." Dia (Habil) berkata, "Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertakwa.

 

 

Baca juga:

 

 



Ibnu Abbas juga meriwayatkan melalui riwayat lainnya, yang berasal dari Abdullah bin Amru. Abdullah bin Amru berkata,

"Sungguh, yang terbunuh (Habil) adalah orang yang lebih kuat di antara kedua saudara itu, tetapi dia menahan diri dari melakukan dosa dengan tidak menggerakkan tangannya untuk membunuh saudaranya, Qabil."

 

 

Waallahu A'alam Bisshowab

 

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com

 









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp