batemuritour.com- Hai sobat batemuri!! Haji dan umrah adalah dua dari sekian banyak ibadah penting dalam agama Islam yang telah diperintahkan untuk dilakukan oleh mereka yang mampu secara fisik dan finansial. Salah satu aspek menarik dalam pelaksanaan haji dan umrah adalah penyebutan mereka sebagai "tamu Allah." Sebagian mungkin bertanya, mengapa para jemaah haji dan umrah disebut sebagai tamu Allah? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita merujuk kepada hadits dan penjelasan dari ulama-ulama terkemuka dalam Islam.
Baca Juga: 3 Tips Memilih Sandal Untuk Ibadah Haji dan Umrah di Tanah Suci
Sebagai tamu Allah, para jemaah haji dan umrah diberikan status yang tinggi dan dimuliakan. Sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, "Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji, dan orang yang berumrah adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka, maka mereka pun memenuhinya. Dan mereka meminta kepada-Nya, maka Ia berikan kepada mereka (Ia kabulkan)." Hadits ini menyiratkan bahwa Allah menganggap para jemaah haji dan umrah sebagai tamu-Nya, dan sebagaimana seorang tuan rumah akan menghormati dan menghargai tamunya, Allah juga memuliakan para jemaah haji dan umrah.
Penjelasan lebih lanjut mengenai makna "al-wafdu" atau tamu adalah kelompok orang yang berkumpul untuk suatu tujuan, dalam hal ini untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Mereka adalah orang-orang yang mendatangi kota suci Mekkah sebagai tamu Allah, dengan maksud untuk menunaikan ibadah yang telah diperintahkan dalam agama Islam. Kehadiran mereka diterima dan dimuliakan oleh Allah.
Mengapa Disebut Tamu Allah?
Disebut tamu Allah bukanlah sekadar penghargaan kosong. Ada alasan kuat di balik penyebutan ini. Salah satunya adalah untuk mendorong para jemaah haji dan umrah untuk menjaga akhlak, sikap, dan takwa mereka selama menjadi tamu Allah. Tamu yang baik selalu bersikap sopan, hormat, dan menjauhi perilaku yang tidak pantas. Demikian pula, para jemaah haji dan umrah diharapkan untuk menjaga etika dan perilaku yang baik selama berada di tanah suci.
Penyebutan "tamu Allah" juga menciptakan kesadaran akan status istimewa yang dimiliki oleh para jemaah haji dan umrah. Mereka adalah tamu Allah, yang berarti mereka adalah orang-orang yang mendapat panggilan khusus dari Sang Pencipta untuk datang ke Baitullah dan memohon ampunan serta beribadah kepada-Nya. Penyebutan ini juga mengingatkan kaum Muslimin untuk membantu dan memberikan dukungan kepada para jemaah haji dan umrah. Memberikan bantuan makanan, tempat tinggal, dan bantuan lainnya adalah cara untuk memuliakan tamu Allah.
Baca Juga: Ini Dia Dua Aspek Ilmu yang Harus Dipelajari Calon Jamaah Haji
Haji dan umrah adalah ibadah yang sangat istimewa dalam agama Islam. Mereka yang mampu secara fisik dan finansial dipanggil oleh Allah untuk datang ke tanah suci sebagai tamu-Nya. Penyebutan "tamu Allah" bukan hanya simbolik, melainkan juga mengandung pesan-pesan penting tentang penghormatan, penghargaan, dan tanggung jawab. Semua ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga akhlak yang baik, menjalani ibadah dengan penuh kekhusyukan, dan memberikan dukungan kepada sesama Muslim yang sedang menjalani perjalanan ibadah yang suci. Sebagai tamu Allah, para jemaah haji dan umrah diharapkan untuk menjalani peran mereka dengan penuh rasa syukur dan takwa