Batemuritour.com- Kegiatan jemaah haji di Makkah merupakan momen yang sangat penting dalam rangkaian ibadah haji. Setelah menempuh perjalanan panjang, jemaah dari berbagai daerah tiba di Kota Makkah untuk melanjutkan rangkaian ibadah yang telah dinantikan seumur hidup. Agar pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar, penting bagi jemaah untuk memahami tahapan kegiatan yang dilakukan selama berada di Makkah.
Baca Juga : 6 Tips Pelaporan Jika Kehilangan Barang Saat Haji
Setibanya di Makkah, hal pertama yang dilakukan oleh para jemaah haji adalah beristirahat di hotel. Ini penting untuk memulihkan kondisi fisik setelah perjalanan jauh. Bagi jemaah haji Tamattu, mereka langsung melaksanakan umrah wajib yang meliputi Tawaf, Sai, dan Tahallul. Sementara itu, jemaah dengan manasik Ifrad dan Qiran hanya melaksanakan Tawaf Qudum, dan tetap dalam keadaan berihram sampai tahallul haji dilakukan nanti.
Setelah melaksanakan ibadah pertama, jemaah haji Tamattu dapat mengganti pakaian ihram mereka dengan pakaian biasa. Namun, untuk jemaah Ifrad dan Qiran, mereka tetap harus mempertahankan kondisi ihram hingga waktu pelaksanaan haji tiba. Hal ini menunjukkan pentingnya memahami perbedaan manasik haji agar tidak salah langkah dalam pelaksanaan ibadah.
Baca Juga : 6 Tips Haji Tanpa Pendamping Keluarga Agar Tetap Nyaman dan Aman
Selama di Makkah, jemaah diimbau untuk menjaga kondisi tubuh dengan beristirahat yang cukup. Bagi jemaah yang sehat dan kuat, salat lima waktu dianjurkan dilakukan di Masjidil Haram, karena keutamaan dan pahalanya yang besar. Namun, bagi jemaah lansia, sakit, atau disabilitas, pelaksanaan salat di hotel tetap sah dan pahala tetap sama.
Salah satu kegiatan penting selama berada di Makkah adalah mengikuti bimbingan ibadah dan manasik haji yang diselenggarakan di hotel. Kegiatan ini membantu jemaah memahami tahapan ibadah, adab, dan praktik haji sesuai tuntunan syariat. Ini sangat berguna terutama bagi jemaah yang baru pertama kali menunaikan ibadah haji.
Waktu luang di Makkah sebaiknya digunakan untuk memperbanyak amal ibadah. Jemaah dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an (tadarus), bersedekah, dan melaksanakan ibadah sunnah lainnya. Keutamaan beribadah di Masjidil Haram sangat luar biasa; satu amal ibadah di sana dilipatgandakan hingga 100.000 kali lipat. Ini adalah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan.
Baca Juga : 6 Tips Menjaga Kekhusyukan Ibadah Selama Haji
Selama di Makkah, jemaah haji Indonesia diingatkan untuk menjaga kesehatan, tidak memaksakan diri melakukan umrah sunnah berulang kali, serta tidak melakukan ziarah ke luar kota Makkah. Fokus utama tetap pada pelaksanaan rukun dan wajib haji dengan baik dan benar.
Dengan memahami dan melaksanakan kegiatan jemaah haji di Makkah sesuai panduan, diharapkan ibadah haji menjadi lancar, khusyuk, dan tentunya meraih predikat haji mabrur.