Jangan Dicoba!! Inilah Hukum Tidak Menepati Janji dalam Islam

By. Dewi Savitri - 18 Jul 2023

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Hai sobat batemuri!! Sebagian orang mudah membuat janji, namun terkadang mereka juga dengan mudah menyelisihi janji yang telah dibuatnya dan tidak berusaha menepatinya. Tindakan semacam ini merupakan dosa lisan dan juga tanda kemunafikan. Dalam agama Islam, menepati janji memiliki kedudukan yang penting dan dihormati. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan pentingnya menepati janji dalam Islam.

 

Baca Juga: 6 Alasan Kenapa Kamu Tidak Boleh Berbohong

 

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:

 

"Seorang munafik memiliki tiga tanda: ia berbicara dengan berdusta, ia melanggar janjinya, dan ia berkhianat ketika diberi amanah." (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Hadits ini memberikan gambaran yang jelas tentang karakter seorang munafik. Jika seseorang memiliki tiga ciri tersebut, maka dapat dipastikan bahwa terdapat kecenderungan munafik dalam dirinya.

 

Hal ini juga ditegaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Amr RA. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:

 

"Ada empat tanda dalam diri seseorang yang menunjukkan bahwa dia adalah munafik murni. Jika ada salah satunya dalam dirinya, maka dia memiliki sifat munafik sampai ia meninggalkannya, yaitu: (1) Jika berbicara ia berdusta, (2) jika berjanj ia melanggarnya, (3) ia menyelisihi janjinya untuk berbuat baik kepada orang lain, dan (4)jika berdebat dia melampaui batas." (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Dalam hal ini, terdapat dua kondisi yang perlu diperhatikan yaitu:

 

  1. Membuat janji untuk berbuat baik kepada orang lain, misalnya memberi hadiah, namun tidak berniat untuk menepatinya. Dalam kondisi ini, seseorang dengan sengaja melanggar janjinya, yang merupakan perbuatan yang sangat tidak baik.
  2. Membuat janji dengan niat yang tulus untuk menepatinya, namun pada saat yang ditentukan, tiba-tiba tidak memenuhi janji tersebut tanpa alasan yang bisa dibenarkan.

 

Kedua perbuatan tersebut termasuk dalam melanggar janji atau tidak menepatinya.

 

Dalam pandangan ulama, terdapat tiga pendapat mengenai hukum menepati janji:

 

  1. Pendapat mayoritas ulama (jumhur) menyatakan bahwa menepati janji yang hanya berhubungan dengan kebaikan kepada orang lain adalah sunnah (disunnahkan) dan bukan wajib.
  2. Imam Malik berpendapat bahwa menepati janji adalah wajib jika janji tersebut mengakibatkan orang lain melakukan tindakan tertentu dan tidak memenuhinya akan menyebabkan kerugian atau kesulitan bagi orang tersebut.
  3. Pendapat ketiga menyatakan bahwa menepati janji adalah wajib mutlak dan melanggarnya haram.

 

Baca Juga: 4 Cara Berteman Sesuai Syariat Islam

 

Pendapat ketiga ini merupakan pendapat yang lebih kuat, karena melanggar janji adalah tanda kemunafikan dan tidak mungkin hukumnya hanya makruh (dianjurkan untuk ditinggalkan). Melanggar janji juga dianggap sebagai berbohong, yang hukumnya haram. Oleh karena itu, hukum menepati janji adalah wajib dan melanggarnya haram.

 

Sebagai seorang muslim, kita harus berhati-hati dalam membuat janji. Tidak seharusnya kita membuat janji dengan mudah dan kemudian melupakan serta melanggarnya. Menepati janji adalah wujud kesungguhan, tanggung jawab, dan integritas dalam hubungan dengan sesama manusia. Dalam Islam, menepati janji dianggap sebagai tindakan yang mulia dan mencerminkan kebaikan serta ketulusan hati.

 

Dalam kehidupan sehari-hari, ketepatan dalam menepati janji memperkuat hubungan sosial, menciptakan kepercayaan, dan membangun nilai-nilai kejujuran. Sebagai muslim, marilah kita menjadikan menepati janji sebagai bagian integral dari karakter dan identitas kita. Dengan berpegang teguh pada janji yang dibuat, kita dapat membina hubungan yang kuat, saling menghormati, dan mencerminkan nilai-nilai luhur dalam Islam.

 

Dalam Islam, janji bukanlah sesuatu yang ringan. Janji adalah komitmen yang harus dihormati dan dipenuhi dengan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu, marilah kita menjadikan menepati janji sebagai prinsip hidup yang tidak hanya diterapkan dalam hubungan antarmanusia, tetapi juga sebagai bentuk ketaatan dan kesetiaan kita kepada Allah.

 

Dalam menghadapi janji, setiap muslim diharapkan memiliki integritas, kesungguhan, dan kemampuan untuk memenuhi janji yang telah dibuat. Dengan menepati janji, kita dapat memperkuat ikatan sosial, membangun kepercayaan, dan mencerminkan nilai-nilai Islam dalam tindakan kita sehari-hari.

 

Baca Juga: 7 Bahaya Tidak Segera Lunasi Hutang

 

Wallahu A'lamu Bisshowab

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp