Batemuritour.com-Fase remaja merupakan salah satu tahapan kehidupan psikologis yang penting bagi setiap manusia. Pada tahapan ini, remaja memiliki ciri-ciri khusus dalam tugas perkembangannya yang berlangsung antara usia 13-19 tahun, yaitu perubahan masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Sebelum masa remaja, seorang anak akan melewati masa peralihan (adolesen) yaitu antara usia 9-13 tahun, yang dikenal sebagai masa pubertas. Pada masa ini, anak memiliki dorongan kuat dalam mengaktualisasikan diri menurut jenis kelamin untuk mendapatkan pengakuan sebagai penegasan identitas diri baik dari segi fisik maupun biologis.
Masa remaja adalah masa yang labil bagi anak sehingga memerlukan lingkungan yang baik, yaitu yang dapat membentuk karakter dalam dirinya. Jika remaja tumbuh dalam lingkungan positif, maka akan tumbuh dan berkembang ke arah yang bagus, tetapi apabila tumbuh dalam lingkungan yang negatif maka mereka juga akan berkembang ke arah yang negatif pula. Disinilah pentingnya lingkungan yang baik dan pendidikan bagi generasi muda.
Baca juga :
Masa remaja adalah masa peralihan dari usia anak-anak kepada usia dewasa. Pada masa ini rasa ingin tahu remaja tumbuh dengan pesat, mereka lebih terbuka kepada teman sejawatnya daripada kepada orang tua. Penanaman nilai-nilai akhlak terpuji bagi remaja sangatlah penting, karena apabila dalam pergaulan remaja diisi dengan kegiatan yang baik maka akan dapat membentuk pribadi yang baik pula, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi kehidupan di masa mendatang. Akan tetapi sebaliknya apabila pergaulan remaja tidak diisi dengan kegiatan yang positif maka akan dapat menjerumuskan masa depan mereka dalam kehidupan yang tidak baik.
Bentuk Akhlak Terpuji Pergaulan Remaja
a. Menjalin persaudaraan (ukhuwah)
Suasana yang damai merupakan dambaan setiap umat manusia. Kedamaian akan terwujud dalam kehidupan berbangsa dan bernegara apabila di antara warga masyarakatnya menjalin rasa persaudaraan (ukhuwah). Islam telah mengajarkan, bahwa umat manusia harus menjaga persaudaraan.
Persaudaraan yang dibanguntidak hanya terbatas pada persaudaraan yang dilandasi oleh kesamaan agama (ukhuwah Islamiyah) saja, tetapi juga menyangkut persaudaraan dalam bingkai bangsa dan negara (ukhuwah wathoniyah) walaupun berbeda agama, suku, dan rasnya, dan persaudaraan antar sesama manusia (ukhuwah insaniyah) walaupun berbeda agama, suku, ras dan bangsanya.
Dalam kaitanya dengan pergaulan remaja, Islam memberi petunjuk bahwa antara laki-laki dengan perempuan diperbolehkan mengadakan pergaulan sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam Islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian.
Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada gilirannya akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina, Islam telah membuat batasan-batasan.
Baca juga :
b. Mengembangkan wawasan keilmuan
Menurut Jean Piaget, kelompok remaja berada pada tahap operasional formal, dan merupakan tahap terakhir dari perkembangan kognisi. Perkembangan yang sehat dan normal membuat mereka mampu memecahkan masalah-masalah dengan menggunakan berbagai alternatif dan memahami berbagai masalah yang kompleks dan rumit. Fokus mereka adalah kemampuan berpikir secara abstrak dan berpikir secara hipotesis.
Di antara bentuk pengembangan wawasan keilmuan bagi remaja adalah giat dan disiplin dalam belajar, baik secara individu maupun dalam kelompok belajar (study club), sehingga sebagian remaja sudah terlihat kehebatan intelektualitasnya dalam berbagai bidang pemikiran dan perasaan sehingga mampu melahirkan karya-karya bermutu dalam bidang seni, sains, dan teknologi.
c. Mengembangkan sikap saling menghormati dan menghargai (tasamuh)
Tasamuh (toleransi) adalah rasa tenggang rasa atau sikap menghargai dan menghormati terhadap sesama, baik terhadap sesama muslim maupun dengan non muslim. Sikap tasamuh juga berarti sikap toleran yaitu tidak mementingkan diri sendiri dan juga tidak memaksakan kehendak. Salah satu nilai yang terkandung dalam tasamuh adalah menghormati dan menghargai perbedaan dengan segala kelebihan dan kelemahan masing-masing individu untuk mencari titik temu dalam persamaan dalam batas-batas tertentu.
Islam mengajarkan bahwa sesama muslim harus bersatu serta tidak boleh bercerai-berai, bertengkar, dan bermusuhan. Karena sesama muslim adalah saudara. Terhadap pemeluk agama lain, kita diperintahkan agar bersikap tasamuh. Sikap tasamuh terhadap non muslim itu hanya terbatas pada urusan yang bersifat duniawi, tidak menyangkut masalah akidah, syari’ah dan ubudiyah.
Baca juga :
Waallahu A'alam Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com