batemuritour.com- Dalam ajaran Islam, hukum tidak hanya terbatas pada konsep halal dan haram. Ada klasifikasi yang lebih spesifik, termasuk di antaranya adalah fardhu, yang merupakan tingkatan kewajiban tertinggi dalam ajaran agama Islam. Dalam klasifikasi fardhu, terdapat dua jenis yang utama, yaitu fardhu ain dan fardhu kifayah.
Baca Juga: Ini Dia Macam-macam Hadas dalam Islam, Sudah Tau??
Pengertian Fardhu Kifayah
Fardhu kifayah adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh sekelompok orang. Artinya, tindakan tertentu ini bisa dilakukan oleh sebagian orang dalam suatu komunitas atau kelompok, dan jika sudah dilakukan oleh satu atau beberapa orang di dalam kelompok tersebut, maka kewajiban itu dianggap sudah terpenuhi. Namun, jika tidak ada satu pun yang melaksanakan, maka keseluruhan kelompok akan mendapat dosa.
Misalnya, membantu satu sama lain. Jika sudah ada satu orang yang melakukan bantuan, maka kewajiban fardhu kifayah sudah terpenuhi. Namun, jika tidak ada satu pun yang membantu, maka seluruh kelompok akan berdosa.
Perbedaan antara Fardhu Ain dan Fardhu Kifayah
Fardhu ain adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap individu Muslim secara perorangan tanpa bisa diwakilkan oleh orang lain. Contohnya termasuk menjalankan salat lima waktu, berpuasa, menunaikan zakat, menunaikan ibadah haji, dan tanggung jawab pribadi lainnya.
Sementara itu, fardhu kifayah memberikan kelonggaran bagi beberapa perbuatan yang membutuhkan keahlian atau kemampuan tertentu. Misalnya, dalam situasi bencana banjir, orang yang bisa berenang memiliki kewajiban untuk membantu korban yang hanyut. Jika orang yang bisa berenang itu membantu, maka kewajiban fardhu kifayah sudah terpenuhi. Namun, jika yang berkeahlian itu tidak membantu, atau tidak ada yang mendorongnya untuk membantu, maka akan ada dosa atas orang yang memiliki kemampuan tersebut dan yang mengetahui keahliannya.
Implementasi Fardhu Kifayah dalam Kehidupan
Fardhu kifayah mencakup berbagai perbuatan yang dapat dilakukan oleh sebagian orang dalam suatu komunitas. Beberapa contoh implementasi fardhu kifayah meliputi:
1. Menjalankan kewajiban terhadap jenazah
Mencakup menyalatkan, memandikan, mengkafani, dan menguburkan jenazah bagi yang muslim.
2. Membantu orang yang membutuhkan
Dalam situasi tertentu, seperti bencana, orang dengan keahlian tertentu (seperti kemampuan berenang) memiliki tanggung jawab untuk memberikan bantuan.
3. Menuntut ilmu
Ilmu tertentu yang dibutuhkan untuk kepentingan umat juga menjadi bagian dari fardhu kifayah, seperti ilmu kedokteran, keuangan, dan ilmu-ilmu lain yang bermanfaat bagi masyarakat.
Menuntut Ilmu sebagai Fardhu Kifayah
Allah SWT dalam Alquran juga menekankan pentingnya menuntut ilmu. Meskipun tidak semua orang harus berangkat ke medan perang, ada bagian dari komunitas yang harus mendalami pengetahuan agama dan menyebarkan ilmu tersebut. Ini juga diperkuat dalam hadis yang mendorong kaum Muslimin untuk belajar ilmu syariat.
Dalam memahami fardhu kifayah, kita juga memahami betapa pentingnya kolaborasi dan tanggung jawab bersama dalam masyarakat. Tidak hanya tentang kewajiban individu, tetapi juga tentang kewajiban kolektif yang harus dipenuhi agar keseluruhan komunitas tetap menjalankan ajaran agama dengan baik.
Baca Juga: Ini Dia 7 Keistimewaan Palestina dalam Islam yang Harus Kamu Tau
Kesadaran akan fardhu kifayah membangun sikap saling membantu dan bekerjasama dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi bersama. Dalam Islam, memahami kewajiban ini adalah langkah awal untuk membangun masyarakat yang kokoh dan saling peduli.