Batemuritour.com- Dalam ajaran Islam, konsep kebersihan dan kesucian memiliki dua aspek utama yang dikenal sebagai hadas dan najis. Meskipun terkadang dianggap mirip, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Untuk memahami perbedaan ini, mari kita telaah konsep hadas dan najis beserta dalil-dalilnya.
Baca juga: Bersuci Menurut Imam al-Ghazali, Perhatikan 4 Hal Ini !
Hadas merujuk pada status kebersihan seseorang yang terpengaruh oleh suatu perbuatan atau kejadian. Terdapat dua jenis hadas, yaitu hadas besar dan hadas kecil.
1. Hadas Besar (Hadas Akbar):
Contohnya adalah haid (haidh) bagi wanita. Seorang wanita dalam keadaan haid berada dalam status hadas besar. Dalil :
قال النبي صلى الله عليه وسلم: "إِذَا حَاضَتِ الْمَرْأَةُ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ". (رواه البخاري)
2. Hadas Kecil (Hadas Asghar):
Contohnya adalah buang air kecil atau buang air besar, yang membuat seseorang berada dalam status hadas kecil.Dalil :
Baca juga: Orang Beriman Harus Tau, Ini Dia Macam-macam Takdir dalam Islam
Najis merujuk pada benda atau zat yang dianggap kotor dan tidak sesuai dengan tuntunan kesucian dalam Islam. Najis terbagi menjadi najis besar (mughallazah) dan najis sedang (mutawassitah).
Najis Besar (Najis Mughallazah):
Najis Sedang (Najis Mutawassitah):
Hadas:
Penyucian hadas melibatkan berwudhu, mandi besar, atau bertayamum tergantung pada jenis hadasnya.
Najis:
Penyucian najis melibatkan membersihkan benda atau tubuh hingga fisiknya bersih. Najis besar memerlukan cara penyucian yang lebih khusus.
Baca juga: Tata Cara Bersuci dengan Tayamum, Berikut Adalah Pedomannya
Memahami perbedaan antara hadas dan najis penting dalam menjalankan ibadah Islam dengan kesucian dan kebersihan yang sejati. Dalil-dalil Arab yang disampaikan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan ayat-ayat Al-Qur'an memberikan pedoman yang jelas terkait dengan konsep-konsep ini. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran ini, umat Islam diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan kesucian sejati, sesuai dengan nilai-nilai Islam yang luhur.