Batemuritour.com- Dalam ajaran Islam, haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan mental. Ibadah haji sendiri memiliki berbagai istilah dan konsep yang penting untuk dipahami oleh setiap Muslim yang hendak melaksanakannya. Salah satu istilah yang sering disebut dalam konteks haji adalah "haji akbar". Istilah ini mungkin masih belum familiar bagi sebagian orang, namun memiliki makna dan signifikansi yang penting dalam konteks ibadah haji.
Baca Juga : Mengenal Ketentuan Ibadah Haji Bagi Perempuan, Untuk Kemudahan Ibadah Haji
Haji akbar adalah istilah yang digunakan untuk menyebut pelaksanaan ibadah haji pada tahun-tahun tertentu yang memiliki keistimewaan dan keutamaan tertentu. Secara harfiah, "haji akbar" berarti "haji besar" yang memiliki makna bahwa pelaksanaannya memiliki nilai yang lebih besar dibanding haji-haji pada tahun-tahun biasa.
Hakekat “Haji Akbar” dalam perspektif al-Qur’an berbeda dengan pemahaman manusia umumnya. Manusia umumnya memahami bahwa haji akbar itu adalah apabila wukuf di ‘Arafah jatuh pada hari Jum’at. Sedangkan Haji Akbar perspektif al-Qur’an adalah berbeda dengan pandangan manusia umumnya. Pada hari apa pun jatuhnya wukuf, haji tersebut tetap dinamai Haji Akbar, karena ibadah haji dinamai oleh al-Qur’an al-Hajj al-Akbar (Haji Besar atau Haji Akbar), sedang ‘Umrah, yang tanpa wukuf di ‘Arafah itu, dinamai al-Hajj al-Ashghar (Haji Kecil).
Pada Tahun ke-9 Hijrah, Nabi Muhammad SAW mengangkat Abu Bakar RA. sebagai Amir al-Hajj, ketika itu juga turunlah QS al-Taubah ayat 3 yang berbunyi
وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ ۙ وَرَسُولُهُ ۚ فَإِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِي اللَّهِ ۗ وَبَشِّرِ الَّذِينَ كَفَرُوا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
Artinya: “Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.”
Baca Juga : Pahami Rute Perjalanan Bus Shalawat Agar Tidak Nyasar Ketika Berpergian Haji
Maka dari peristiwa tersebut, Ali bin Abiy Thalib diutus untuk menyampaikan maklumat Allah SWT dan Rasul-Nya kepada seluruh manusia. Hari tersebut dinamai oleh al-Qur’an dengan Yaum al-Hajj al-Akbar (Hari Haji Akbar).
Berikut beberapa penjelasan haji akbar dari para ulama
- Pandangan Abu Hanifah, Imam al-Syafi’I sepakat dengan pendapat Imam al-Qurthubiy dalam kitab tafsirnya yang menyebutkan bahwa haji akbar adalah hari wukuf di Arafah (kapanpun terjadinya).
- Sedangkan Imam Malik dan al-Thabariy berpendapat bahwa hari Haji Akbar adalah hari lebaran Ied al-Adha’.
- Ulama Besar Syi’ah Muhammad Husain al-Thaba’Thaba’i dalam kitab tafsirnya mengemukakan bahwa jatuhnya Wukuf di ‘Arafah pada hari Jum’at merupakan suatu keistimewaan, tidak dapat disangkal, karena ketika itu, salat Jum’at dan Wukuf terlaksana dalam sehari. Namun, bukan karena ini, haji menjadi Haji Akbar.
Baca Juga : Siapkan Beberapa Dokumen Penting Untuk Dibawa Berhaji Agar pelaksanaan Ibadah Tidak Terhambat
Dengan demikian, pemahaman tentang konsep haji akbar dapat membantu umat Islam untuk lebih menghargai dan mempersiapkan diri dengan baik untuk menjalankan ibadah haji dengan penuh kekhusyukan, kehormatan, dan kesadaran akan keutamaannya di hadapan Allah SWT. Semoga ibadah haji kita semua diterima dan menjadi bekal spiritual yang berharga dalam kehidupan kita.