9 Hal-Hal yang Makruh dalam Berpuasa agar Tidak Mengurangi Pahala

By. Miftahul Jannah - 17 Sep 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Berpuasa di bulan Ramadhan adalah salah satu kewajiban utama bagi setiap Muslim. Namun, selain menjaga dari hal-hal yang membatalkan puasa, ada juga tindakan atau perbuatan yang dianggap makruh ketika berpuasa. Meskipun tidak membatalkan puasa, hal-hal makruh ini dapat mengurangi pahala puasa dan sebaiknya dihindari. Artikel ini akan membahas hal-hal yang makruh dalam berpuasa agar puasa kita lebih berkualitas dan bermakna.

 

Baca Juga : 8 Langkah Melakukan Puasa yang Benar dalam Islam agar Terhindar dari Kesalahan

 

1. Berkumur dan Memasukkan Air ke Hidung Berlebihan

 

Salah satu tindakan yang dianjurkan sebelum shalat adalah berkumur dan memasukkan air ke hidung ketika berwudhu. Namun, saat berpuasa, tindakan ini sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan tidak berlebihan. Berkumur atau memasukkan air ke hidung dengan berlebihan dikhawatirkan bisa menyebabkan air masuk ke tenggorokan, yang dapat membatalkan puasa.

 

Nabi Muhammad SAW bersabda:

 

“Bersungguh-sungguhlah dalam berwudhu, kecuali ketika sedang berpuasa.” (HR. Abu Dawud)

 

Oleh karena itu, lebih baik berhati-hati saat berwudhu agar tidak melakukan tindakan yang bisa merusak puasa.

 

2. Mencicipi Makanan Tanpa Keperluan

 

Mencicipi makanan saat berpuasa, meskipun tidak sampai tertelan, dianggap makruh kecuali jika ada keperluan mendesak, seperti memastikan rasa makanan untuk orang lain. Dalam hal ini, makanan tidak boleh ditelan dan harus segera dikeluarkan dari mulut. Namun, tindakan mencicipi makanan tanpa alasan yang jelas sebaiknya dihindari untuk menjaga kesucian ibadah puasa.

 

3. Mengunyah Permen Karet atau Daun

 

Mengunyah permen karet atau daun juga dianggap makruh dalam berpuasa, karena tindakan ini menyerupai makan atau minum. Meskipun tidak menelan, mengunyah sesuatu yang tidak berfaedah saat berpuasa dapat mengurangi kekhusyukan dalam beribadah dan berpotensi membatalkan puasa jika ada yang tertelan.

 

4. Menunda-Nunda Berbuka Puasa

 

Salah satu sunnah dalam berpuasa adalah menyegerakan berbuka ketika sudah masuk waktu Maghrib. Namun, jika seseorang dengan sengaja menunda-nunda berbuka puasa tanpa alasan yang jelas, tindakan tersebut dianggap makruh. Menunda berbuka dapat mengurangi keberkahan puasa dan bertentangan dengan sunnah Rasulullah SAW, yang menganjurkan umatnya untuk segera berbuka setelah mendengar azan Maghrib.

 

Rasulullah SAW bersabda:

 

“Manusia akan selalu berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

5. Bersuntik untuk Hal yang Tidak Mendesak

 

Baca Juga : 8 Sunnah-Sunnah Puasa agar Pahala Berlipat Ganda

 

Dalam beberapa kondisi, suntikan yang tidak bersifat nutrisi atau pengganti makanan dibolehkan dalam keadaan darurat. Namun, mengambil suntikan tanpa keperluan yang mendesak atau tanpa ada alasan medis yang jelas selama puasa dianggap makruh. Suntikan yang memberikan nutrisi atau pengganti makanan bisa membatalkan puasa, sehingga penting untuk berhati-hati dalam penggunaannya selama bulan Ramadhan.

 

6. Menggunakan Siwak atau Sikat Gigi Berlebihan

 

Menggunakan siwak atau sikat gigi saat berpuasa diperbolehkan, bahkan disunnahkan. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, terutama menggunakan pasta gigi yang kuat rasa atau baunya, dikhawatirkan dapat menyebabkan cairan atau zat dari pasta gigi tertelan. Ini bisa mengurangi kesucian ibadah puasa, dan tindakan tersebut dianggap makruh jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

 

Rasulullah SAW bersabda:

 

“Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu.” (HR. Bukhari)

 

7. Mengumpulkan Air Liur Lalu Menelannya

 

Menelan air liur yang secara alami ada di dalam mulut tidak membatalkan puasa. Namun, mengumpulkan air liur dengan sengaja dan kemudian menelannya tanpa alasan tertentu dianggap makruh, karena dapat menyerupai tindakan makan atau minum. Oleh karena itu, tindakan ini sebaiknya dihindari agar puasa tetap sempurna.

 

8. Tidur Berlebihan Saat Berpuasa

 

Tidur saat berpuasa adalah sesuatu yang diperbolehkan, karena seseorang mungkin merasa lemas atau letih. Namun, tidur yang berlebihan hingga mengabaikan kewajiban lain, seperti shalat, atau melewatkan waktu-waktu yang seharusnya diisi dengan ibadah dan amal baik, dianggap makruh. Tidur sepanjang hari hingga lalai dari dzikir, tilawah Al-Qur'an, atau amal shalih lainnya, dapat mengurangi pahala puasa.

 

9. Membicarakan Hal yang Tidak Bermanfaat

 

Salah satu tujuan puasa adalah melatih diri untuk menahan hawa nafsu, termasuk menjaga lisan dari perkataan yang tidak bermanfaat. Membicarakan hal-hal yang tidak ada manfaatnya, bergosip, atau melakukan ghibah sangat dilarang selama berpuasa. Meskipun tidak membatalkan puasa, hal ini dapat mengurangi pahala puasa secara signifikan.

 

Rasulullah SAW bersabda:

 

“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan maksiat, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari meninggalkan makan dan minum.” (HR. Bukhari)

 

 

Baca Juga : 8 Hal yang Dapat Membatalkan Puasa dan Harus Dihindari Agar Puasa Lancar

 

Puasa tidak hanya menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa, tetapi juga menjaga perilaku dan tindakan agar tidak melakukan hal-hal yang makruh. Hal-hal makruh dalam berpuasa, seperti mencicipi makanan tanpa keperluan, tidur berlebihan, menunda berbuka, hingga menggunakan siwak berlebihan, dapat mengurangi pahala puasa meskipun tidak membatalkannya. Oleh karena itu, umat Muslim sebaiknya berhati-hati dalam menjalankan ibadah puasa agar mendapatkan pahala yang sempurna dan berkah dari Allah SWT.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp