Batemuritour.com- Bagi penderita maag atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), puasa sering kali menjadi tantangan tersendiri. Kondisi ini ditandai dengan gangguan pada lambung yang menyebabkan nyeri, mual, atau sensasi terbakar di dada akibat naiknya asam lambung. Namun, dengan penerapan beberapa tips dan trik yang tepat, penderita maag atau GERD tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan aman dan nyaman. Artikel ini akan membahas tips puasa yang aman untuk penderita maag dan GERD
Baca Juga : 7 Cara Mengatasi Rasa Lapar Saat Puasa Agar Tetap Fokus dan Berenergi
Menu sahur sangat penting bagi penderita maag dan GERD. Pilihlah makanan yang sehat, kaya serat, dan rendah asam. Makanan yang tinggi serat seperti oatmeal, roti gandum, dan sayuran dapat membantu memperlambat pengosongan lambung sehingga mengurangi produksi asam lambung berlebih.
Beberapa makanan yang direkomendasikan untuk sahur:
Hindari makanan yang bersifat asam, pedas, dan berlemak karena dapat memicu gejala GERD atau maag kambuh.
Bagi penderita maag atau GERD, sangat penting untuk tidak melewatkan sahur. Perut yang kosong dalam waktu lama dapat memicu naiknya asam lambung dan memperparah gejala maag. Sahur memberikan asupan makanan yang dapat menetralkan asam lambung dan memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk menjalani puasa.
Jika Anda merasa kesulitan makan banyak saat sahur, cobalah untuk makan dalam porsi kecil, tetapi pilih makanan yang bergizi dan mudah dicerna. Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan protein yang bisa memberikan rasa kenyang lebih lama tanpa menyebabkan naiknya asam lambung.
Makanan yang mengandung lemak tinggi dan gorengan bisa memperlambat proses pencernaan dan memicu produksi asam lambung berlebih. Lemak dalam makanan tersebut juga dapat melemahkan otot katup antara kerongkongan dan lambung, yang berfungsi mencegah naiknya asam lambung.
Saat berbuka, hindari makanan berlemak seperti gorengan, makanan cepat saji, atau makanan yang digoreng. Sebaiknya pilih makanan yang dipanggang, direbus, atau dikukus yang lebih aman bagi penderita maag atau GERD.
Baik saat sahur maupun berbuka, makan dalam porsi besar sekaligus dapat memperburuk gejala maag atau GERD. Sebaiknya makan dalam porsi kecil namun sering. Setelah berbuka dengan makanan ringan seperti kurma dan air, beri jeda beberapa saat sebelum melanjutkan makan besar.
Baca Juga : 7 Cara Mengurangi Rasa Haus Berlebihan Saat Puasa Agar Puasa Lancar
Mengunyah makanan dengan perlahan juga penting untuk membantu lambung mencerna makanan lebih baik dan mencegah penumpukan gas yang bisa memperparah maag atau GERD.
Kafein yang terdapat pada kopi, teh hitam, dan minuman bersoda bisa merangsang produksi asam lambung dan memperburuk gejala GERD atau maag. Minuman berkarbonasi atau bersoda juga dapat menyebabkan perut kembung dan meningkatkan tekanan dalam lambung, memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Sebagai gantinya, minumlah air putih yang cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi tanpa memicu peningkatan asam lambung. Air kelapa atau teh herbal yang menenangkan seperti teh chamomile bisa menjadi alternatif yang lebih aman untuk penderita maag atau GERD.
Posisi tidur dapat mempengaruhi gejala GERD. Hindari langsung berbaring setelah makan, terutama setelah sahur. Beri jeda minimal 2-3 jam sebelum tidur agar makanan bisa dicerna dengan baik dan mencegah naiknya asam lambung.
Saat tidur, posisikan kepala lebih tinggi daripada perut dengan menggunakan bantal tambahan untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
Stres bisa memicu produksi asam lambung dan memperburuk gejala maag serta GERD. Selama berpuasa, luangkan waktu untuk bersantai dan mengelola stres dengan baik, seperti dengan melakukan aktivitas ibadah, meditasi, atau berolahraga ringan.
Menjaga pikiran tetap tenang dan relaks akan membantu tubuh mengurangi risiko maag kambuh serta membuat puasa lebih lancar.
Jika Anda memiliki riwayat maag atau GERD yang cukup parah, sebaiknya konsultasikan kondisi Anda dengan dokter sebelum memulai puasa. Dokter mungkin akan memberikan saran terkait pola makan, atau bahkan memberikan obat-obatan yang dapat membantu mengendalikan gejala maag atau GERD selama berpuasa.
Obat-obatan seperti antasida, penghambat asam, atau proton pump inhibitor (PPI) dapat dikonsumsi sesuai resep dokter untuk menjaga kondisi lambung tetap stabil saat berpuasa.
Baca Juga : 10 kegiatan positif selama puasa yang dapat meningkatkan produktivitas dan spiritualitas
Penderita maag dan GERD masih bisa menjalani puasa dengan aman asalkan memperhatikan pola makan dan memilih makanan yang tepat. Mengonsumsi makanan yang sehat, rendah asam, dan menghindari makanan yang memicu asam lambung sangat penting untuk mencegah kambuhnya gejala. Dengan menjalankan tips-tips di atas, Anda dapat berpuasa dengan nyaman tanpa harus khawatir dengan masalah lambung.