Batemuritours.com - Dalam Islam, zikir atau mengingat Allah SWT adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Namun, tidak semua zikir dilakukan secara formal seperti membaca tasbih, tahmid, atau tahlil. Islam adalah agama yang fleksibel, sehingga ada aktivitas sehari-hari, termasuk permainan, yang bisa dihitung sebagai zikir apabila niat dan tujuannya sesuai dengan ajaran Islam. Berikut adalah empat permainan yang bisa termasuk dalam zikir menurut Islam:
1. Bermain dengan Anak-anak
Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok yang sangat penyayang terhadap anak-anak. Bermain bersama mereka dapat menjadi bentuk ibadah dan zikir apabila dilakukan dengan niat untuk mendidik dan menanamkan nilai-nilai Islam. Rasulullah SAW pernah bermain dengan cucu-cucunya, Hasan dan Husain, sambil memberikan pengajaran secara lembut dan penuh cinta kasih.
Permainan ini menjadi zikir karena menciptakan hubungan yang baik antara orang tua dan anak-anak, serta mengajarkan nilai moral yang akan terus mereka bawa dalam kehidupan. Aktivitas ini mengingatkan kita akan amanah yang diberikan Allah SWT kepada orang tua dalam mendidik anak.
2. Bermain Memanah atau Berkuda
Rasulullah SAW bersabda:
"Ajarilah anak-anak kalian memanah, berenang, dan berkuda." (HR. Bukhari).
Permainan memanah dan berkuda bukan hanya untuk kesehatan jasmani, tetapi juga merupakan bentuk zikir karena dapat meningkatkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat fisik dan kemampuan yang diberikan. Selain itu, aktivitas ini dapat menguatkan keimanan dengan mengingat perjuangan para sahabat dalam menegakkan agama Allah.
Ketika seseorang memanah atau berkuda dengan tujuan melatih fisik dan mental, sambil mengingat Allah, maka aktivitas tersebut menjadi zikir yang bernilai ibadah.
3. Bermain Permainan Edukatif yang Mengingatkan Kebesaran Allah
Permainan yang mengajarkan ilmu pengetahuan, seperti tebak-tebakan tentang ciptaan Allah atau kisah para nabi, dapat dikategorikan sebagai zikir. Melalui permainan ini, seseorang dapat lebih memahami dan menghayati kebesaran Allah SWT.
Misalnya, permainan yang mengenalkan anak-anak pada ayat-ayat Al-Qur’an, nama-nama Allah (Asmaul Husna), atau kisah-kisah dalam sejarah Islam. Dengan melibatkan unsur mengingat Allah, permainan edukatif ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga mendidik secara spiritual.
4. Olahraga yang Dilakukan dengan Niat Ibadah
Beberapa bentuk olahraga dapat dihitung sebagai permainan yang sekaligus zikir jika dilakukan dengan niat menjaga kesehatan untuk lebih optimal dalam beribadah. Rasulullah SAW pernah berlomba lari dengan istrinya, Aisyah RA, yang menunjukkan bahwa olahraga bisa menjadi bentuk hiburan yang Islami.
Ketika olahraga dilakukan sambil bersyukur atas kesehatan yang diberikan Allah SWT dan diiringi doa atau bacaan zikir, maka aktivitas tersebut menjadi ibadah. Olahraga yang menyatukan keluarga atau komunitas juga memperkuat ukhuwah Islamiyah, yang merupakan bentuk lain dari ketaatan kepada Allah.
Permainan yang dilakukan dalam kerangka mengingat Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya dapat dihitung sebagai zikir dalam Islam. Bermain dengan anak-anak, memanah atau berkuda, permainan edukatif, dan olahraga yang berniat ibadah adalah beberapa contohnya. Semua aktivitas ini bisa bernilai ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar, sesuai dengan syariat, dan mengarah pada kebaikan. Islam mengajarkan bahwa segala aktivitas yang membawa manfaat bagi diri dan orang lain, serta disertai zikir kepada Allah, akan memberikan pahala dan mendekatkan seseorang kepada-Nya.
Wallahua’lam